Obituari: Prof. Ir. Harsono Taroepratjeka, MSIE, Ph.D

Oleh Yasmin Aruni

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Semua manusia kelak akan kembali ke asalnya, dan tidak ada yang tahu kapan maut akan datang menjemput. Institut Teknologi Bandung kembali berduka akan kepergian salah satu guru besarnya. Prof. Ir. Harsono Taroepratjeka, MSIE, Ph.D berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa pada Kamis (21/04/16) di RS Borromeus Bandung pada pukul 18.30 WIB. Sebelum dimakamkan, diadakan pelepasan pada Jumat (22/04/16) bertempat di Aula Barat ITB. Banyak orang berjajar antri sejak pukul 8 pagi, bahkan kursi di dalam Aula Barat tidak cukup untuk menampung semuanya.

Prof. Harsono termasuk ke dalam 'generasi kedua' yang membidangi Teknik Industri ITB (sebelumnya merupakan bagian dari program studi Teknik Mesin). Bersama dengan Prof. Anang Zaini Gani dan Ir. Kosasih Soekma, beliau ikut mengawali berdirinya keilmuan Teknik Industri di Indonesia yang kini sudah berjumlah lebih dari 100 program studi serupa di berbagai universitas di tanah air, melanjutkan jejak Prof. Matthias Aroef.

Pada tahun 1965, Prof. Harsono mengawali jenjang magister di Purdue University, Amerika Serikat, dan dilanjutkan ke jenjang doktoral pada tahun 1970. Selain menjadi staf pengajar di program studi Teknik Industri dan Teknik Mesin ITB pada 1963 - 2004, Prof. Harsono telah lama mengabdi antara lain sebagai ketua jurusan Teknik Industri ITB, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ITB 1978-1981, Pembantu Rektor Bidang Akademik ITB 1985-1989, Ketua Lembaga Penelitian ITB 1989-1993, Direktur Pembinaan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1993-1997, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung 2008-2012.

Dosen yang Meninggalkan Kesan Mendalam

Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng menyatakan dalam tulisan tentang Prof. Harsono, bahwa beliau merupakan representasi dosen yang 'ideal'. Berperawakan tinggi gagah, berwibawa, ganteng, santun mengucap sapa, dan tidak 'kemaruk' akan berbagai iming-iming proyek yang terkadang sulit dihindarkan.

Presiden Direktur Krakatau Daya Listrik Alugoro Mulyowahyudi menyatakan kesan yang didapatkannya dalam tulisan tentang Prof. Harsono yang merupakan dosen wali, dosen pembimbing tugas akhir, serta salah satu dosen penguji disertasi sewaktu beliau berkuliah di Belanda. Sebagai seorang dosen, Prof. Harsono menginspirasinya untuk menjadi dosen yang ramah, tidak mempersulit mahasiswa, serta mudah ditemui dimana saja untuk bimbingan skripsi.

Pepatah mengatakan 'Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama'. Seorang manusia akan diingat atas jasa-jasa yang telah dilakukannya selama kehidupan. Puluhan tahun yang dihabiskan oleh Prof. Harsono, seorang dosen yang juga pencinta musik dan seni ini, di dalam dunia akademik telah menyentuh banyak hati anak didiknya. Tidak sedikit dari mereka yang kini telah menjadi orang sukses dan memiliki peran penting bagi bangsa dan negara.

Hari ini, keilmuan Teknik Industri Indonesia terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada salah satu founding father-nya. Selamat jalan, Pak Harsono.
 


scan for download