Bidik Misi Day 2015: Mempersiapkan Kapital Intelektual Indonesia

Oleh Mega Liani Putri

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Menutup semester ganjil Tahun Akademik 2015/2016, Forum Bidik Misi (FBM) ITB mengadakan Bidik Misi Day 2015 pada Minggu (06/11/15) bertempat di Aula Timur ITB. FBM ITB membawa tema acara "Peran Mahasiswa Bidik Misi dalam Menyongsong Indonesia yang Lebih Baik dan Martabat". Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Intan Ahmad.

Sejak dimulai pada tahun 2010, ada 281.000 mahasiswa yang telah menerima beasiswa Bidikmisi. Sudah ada ribuan alumni yang telah lulus. Prof. Intan Ahmad mengharapkan mahasiswa penerima dan alumni tersebut sadar akan tanggung jawabnya atas Indonesia. "Kemajuan suatu bangsa tidak hanya dipicu oleh melimpahnya sumber daya alam, tetapi yang paling penting adalah kapital intelektual," tuturnya.

Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengamini pernyataan Prof. Intan, mengingatkan para peserta Bidik Misi Day 2015 tentang potensi yang dimiliki oleh anak muda kini. Bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia dalam beberapa tahun ke depan sia-sia apabila intelektualitas anak muda tidak ada peningkatan yang signifikan.  

FBM ITB ternyata telah menyiapkan "modal" tersebut untuk para penerima beasiswa Bidik Misi di ITB. FBM ITB diamanahi oleh Lembaga Kemahasiswaan untuk ikut serta membantu pembinaan penerima beasiswa Bidik Misi. Bidik Misi Day 2015 merupakan bagian dari rangkaian pembinaan tersebut. Agenda inti dari acara ini adalah Contribution Talk yang mnghadirkan Ir. Tri Mumpuni, Dalu Nuzlul K., S.T., Ahmad Bismillahi N., S.Si.

Sesi pertama diisi oleh Ir. Tri Mumpuni. Ir. Tri Mumpuni adalah tenaga ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah bertahun-tahun menjelajahi daerah terpencil di Indonesia untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di daerah-daerah tersebut. Beliau memberikan motivasi kepada para peserta untuk dapat kembali ke masyarakat dan membangikatkan social capital atau modal sosial dari komunitas-komunitas masyarakat di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu metode untuk mewujudkannya. Gotong royong adalah salah satu modal sosial yang bisa dibangkitkan kembali di tiap daerah dengan program tersebut.

Sesi kedua diisi oleh Dalu Nuzlul K., S.T. dan Ahmad Bismillahi N., S.Si. Dalu Nuzlul adalah mantan Ketua BEM ITS. Ahmad Bismillahi adalah alumni ITB yang kini menjadi CEO P.T. Dharma Inti Guna, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air. Kedua tokoh ini memberikan inspirasi pergerakan anak muda di bidang-bidang yang dekat dengan masyarakat.

Di samping Contibution Talk, FBM ITB  mengumumkan targetnya untuk melaunching buku "Mimpi Anak Negeri untuk Ibu Pertiwi" pada tahun 2016. Buku tersebut akan berisi kisah-kisah inspiratif dan perjuangan hidup dari penerima Bidik Misi ITB hingga bisa berkuliah di ITB. Ada pula inisiasi forum alumni bidikmisi ITB guna mempersatukan semua mantan penerima beasiswa Bidikmisi demi sinergisasi pergerakan untuk Indonesia. Terakhir, diadakan peresmian Kampung Bidik Misi ITB: sebuah program pengabdian masyarakat yang diaktifkan oleh Forum Bidik Misi ITB.


scan for download