Institut Teknologi Bandung

Konsep dasar Sustainable Consumption and Production (SCP) adalah 'better environment at lower cost'. Kadang hal ini sulit dilihat oleh banyak orang. Mereka mengira bahwa biaya produksi meningkat seiring dengan peningkatan perlindungan/pelestarian lingkungan. Untuk itu, Chris memberikan materi 'how to convincing your senior management.' Usaha meyakinkan 'bos' bahwa SCP justru akan menurunkan biaya dan meningkatkan profit tidak bisa menggunakan ceramah mengenai pentingnya lingkungan. Senior management akan selalu berpikir ekonomis, maka pendekatan yang harus dilakukan juga harus berbasis uang. "Convert money to environmental aspects," tandas Head of Pollution Research Group University of KwalZulu-Natal, Afrika Selatan ini. Jadi, harus dilakukan analisis keuangan perusahaan untuk mencari celah sehingga SCP dapat diimplementasikan. Langkah paling umum dalam mewujudkan SCP adalah 'Waste Minimization'. Pelaksanaan minimalisasi limbah ini dapat dilakukan mulai dengan perubahan sikap yang mudah -Chris menyebutnya dengan 'low hanging fruit- hingga tindakan yang membutuhkan analisis dan penelitian. Contoh 'low hanging fruit', pemilahan sampah sehingga sampah organik dapat diolah dengan metode komposting. Tahap kedua, setelah 'low hanging fruit' adalah system re-designing. Sedangkan tahap selanjutnya, yang lebih rumit, adalah system innovation. Implementasi waste minimization memiliki beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu barriers, drivers, gate keepers, project champion, dan banyak lagi. Chris mengajak peserta mendalami masing-masing unsur ini. Hari pertama diakhiri dengan memberikan home work berupa studi kasus pada sebuah pabrik tekstil. Yang harus dilakukan adalah membuat analisis keuangan untuk membuat prioritas pelaksanaan SCP, sekaligus untuk meyakinkan 'senior management' agar melakukan SCP.