Study in Sweden Campus Tour, Ajak Mahasiswa Melanjutkan Studi ke Swedia

Oleh Yasmin Aruni

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah lulus dari jenjang sarjana, setiap mahasiswa/i akan dihadapkan pada pilihan lebih lanjut mengenai masa depan. Ada yang memutuskan untuk langsung bekerja, ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan semakin besarnya peluang untuk mendapatkan beasiswa untuk berkuliah ke luar negeri, kini jumlah mahasiswa/i lulusan ITB yang melanjutkan studi S2 dan S3 semakin tinggi.

Pada Kamis (29/10/15), empat universitas terkemuka dari Swedia menjadi narasumber Study in Sweden Campus Tour serta pameran mengenai pendidikan tinggi di ruang 9310 dan 9311 Multimedia Labtek VI T.P. Rachmat, dari pukul 10.30-15.30. Acara yang mendatangkan pembicara dari Chalmers University of Technology, Halmstad University, KTH Royal Institute of Technology, dan University of Boräs ini merupakan hasil kerja sama antara Kedutaan Besar Swedia dan keempat institusi perguruan tinggi yang diakomodir oleh International Relation Office (IRO) ITB. Acara yang baru diadakan sekali pada tahun ini diisi dengan pemaparan tentang Swedia yang diberikan oleh Lina Eidmark, kepala bagian perdagangan dan promosi Kedutaan Besar Swedia di Jakarta, dilanjutkan dengan presentasi dari setiap universitas.

Sekilas tentang Swedia

Kerajaan Swedia atau Konungariket Sverige dalam bahasa Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia, Eropa, dengan Stockholm sebagai ibukotanya. Negara ini berbeatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. Dengan luas mencapai 450.295 kilometer persegi, Swedia merupakan negara terluas ketiga di Uni Eropa.

Tidak hanya presentasi dari keempat universitas tersebut, pada sesi istirahat para peserta berkesempatan untuk bertanya secara langsung kepada perwakilan dari setiap universitas dan alumni yang berkuliah di Swedia. Salah satu alumnus ITB yang datang adalah Annisa Rahman Qastharin S.T., M.Sc. (Teknik Industri 2005), yang melanjutkan kuliah ke jurusan Entrepreneurship and Innovation Management di KTH Royal Institute of Technology dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). "Salah satu perbedaan yang saya rasakan adalah sewaktu sidang tesis, yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Di Swedia, kita tidak diuji dengan dosen, tetapi lebih seperti presentasi di kelas. Kita akan dipasangkan dengan seorang partner, yang akan melakukan tanya jawab setelah presentasi," tutur Annisa. 

Di Swedia, setiap tugas dikerjakan dalam tim, dan setiap orang ditantang untuk memandang suatu hal dari sisi yang berbeda. Hal ini adalah salah satu hal yang mendukung iklim kreatif dan inovatif dari negara ini. "Swedia memiliki sistem yang lebih mengutamakan kreativitas, critical thinking, dan academic excellence," tutur Amreta Sidik selaku Communication Officer Kedutaan Besar Swedia. Acara ditutup dengan sesi 'ngobrol' dengan beberapa perwakilan alumni Swedia yg berlangsung lebih dari satu jam. 

Informasi lengkap mengenai S2 di Swedia bisa didapatkan di www.studyinsweden.se, sedangkan untuk mengenal kehidupan mahasiswa Indonesia di Swedia lebih jauh lagi dapat dilihat di www.ppiswedia.se.

Sumber gambar: wikipedia.org, dokumentasi acara


scan for download