Studium Generale: Kepemimpinan dalam Era Digital

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor -

BANDUNG, Itb.ac.id - Dalam era kehidupan yang kian global, setiap orang dapat memahami bahwa ruang-ruang kompetisi semakin terbuka lebar. Terkoneksinya satu orang dengan yang lainnya saat ini menjadi penegasan bahwa masing-masing orang dituntut memberikan performa terbaiknya agar tidak mengalami ketertinggalan dan mampu bergerak bersama-sama. Berangkat dari hal ini, PT. XL Axiata Tbk, menggelar Studium Generale (Kuliah Umum) bertajuk "Leadership in Digital Era" oleh Dian Siswarini (CEO XL) di Gedung Aula Barat ITB pada Rabu (20/05/15). Kegiatan ini juga sekaligus merupakan University Roadshow yang dilakukan XL dalam menemukan Future Leader dari bibit-bibit sarjana di berbagai kampus di Indonesia.

"Dalam era ini kita semakin dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Misalnya saja, Indonesia dalam setahun harus mengikuti perkembangan teknologi dengan cara investasi dan membeli teknologi dari luar negeri, yang jika dirupiahkan bisa mencapai 40 triliun," tutur Dian dalam penjelasannya terkait pentingnya memahami era digital.

Digital age (Era digital-Red) sendiri, menurut Dian, ialah suatu era modern yang merevolusi masyarakat untuk terus berinovasi sebesar-besarnya. Kebutuhan untuk terus berinovasi ini kemudian memberikan kesadaran akan kebutuhan untuk mengakses informasi kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun, sehingga nantinya mampu menambah keinginan setiap orang dalam menciptakan hal baru. Namun dalam menghadapinya, terdapat hal-hal yang harus dicermati, seperti kesetaraan setiap orang dalam akses teknologi terutama internet, pengurangan penggunaan material fisik dengan memanfaatkan jasa-jasa yang tersedia di perangkat, serta penciptaan kehidupan efisien dengan cara menjaga sumber daya manusia dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat dikendalikan secara otomatis. Hal ini kemudian ia rangkum dalam 3D, Democratization of Technology, Dematerialization, dan Disintermediation.

Melihat mobil Google, Smartwatch, dan Siri sebagai contoh-contoh inovasi yang lahir dari tren-tren kehidupan digital, XL pun turut andil dalam pencapaian inovasi-inovasi selanjutnya. Inovasi-inovasi ini terdiri dari aplikasi M-Fish yang mampu mendeteksi letak ikan, serta program Xmart Village yang fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat desa melalui akses internet yang baik. Dian juga menuturkan inovasi perusahaannya dalam pengembangan jaringan 4G/LTE. Ia berharap dengan adanya teknologi jaringan yang lebih baik, masyarakat dapat dengan nyaman mengakses informasi yang diperlukan. "Tujuan dari hal ini adalah untuk menyamaratakan dan menyebarkan teknologi informasi sehingga masyarakat bisa berkomunikasi dengan baik dan meningkatkan kesejahteraan," jelas Dian.

Dalam kuliah yang diberikannya, Dian tidak lupa menjelaskan softskill yang dibutuhkan pemimpin masa depan. Menurutnya, softskill untuk menjadi collaborator and co-Creator akan membentuk seseorang menjadi pemimpin yang mampu menghadapi era digital. Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat banyaknya mahasiswa yang masih kurang aktif berkolaborasi dalam suatu event maupun organisasi. Dian juga memperkenalkan figur-figur pemimpin masa depan yang telah dibentuknya beberapa tahun lalu, salah satunya Hasnan Chatim yang juga merupakan mahasiswa Teknik Telekomunikasi ITB.

"Seorang pemimpin harus juga dapat menjadi anggota tim yang memberikan tantangan, not a yes man. Pemberian berbagai perspektif dalam pembuatan keputusan akan membuat keputusan tersebut menjadi sangat kaya dan tahan dari berbagai tantangan di masa yang akan datang," tegas Dian.

Oleh

Bayu Septyo Prakoso 

ITB Journalist Apprentice


scan for download