Simulacra: Kemas Karya Image Analysis melalui Realitas Semu

Oleh Bayu Rian Ardiyansyah

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Tidak bisa dipungkiri bahwa telah banyak prestasi yang diraih oleh mahasiswa Program Studi Kriya ITB melalui karya-karyanya yang orisinil dan inovatif. Pemacu prestasi-prestasi ini bermula dari pembuatan karya yang penuh totalitas. Salah satunya ditunjukkan dengan mengemas tugas mata kuliah menjadi sebuah pameran. Pada Senin (18/05/15) sebanyak 18 mahasiswa Kriya semester 2 berkesempatan untuk menggelar Simulacra di Aula Timur ITB, sebuah pameran hasil image analysis.

Simulacra yang mempunyai arti realitas semu merupakan sebuah pameran untuk memenuhi Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Image Analysis. Beragam karya mengagumkan yang disuguhkan merupakan hasil akhir dari proses image analysis yang dilakukan selama satu semester. Setiap karya yang dipamerkan mampu menggugah pengunjung dengan impresi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Image Analysis sendiri merupakan proses analisa tema yang diambil dari acuan kompilasi gambar yang saling memiliki keterkaitan sehingga memunculkan perasaan tertentu bagi orang yang melihatnya. Bidang ini banyak diperlukan dalam berbagai keprofesian desain dan kriya hingga akhirnya dijadikan sebuah mata kuliah baru pada tahun 2003. "Pada mata kuliah ini mahasiswa dituntut untuk tidak menunggu ide, namun mencari dan mengambilnya dari hobi atau kegiatan di sekeliling kita," tutur Dr. Kahfiati Kahdar, M.A. selaku dosen mata kuliah tersebut sekaligus Ketua Program Studi Kriya.

Dalam prosesnya, image analysis dilakukan dalam beberapa tahap. Fokus terhadap pencarian dan pembentukan gambar merupakan kuncinya, sehingga menjadi tahap pertama yang dilakukan. Selanjutnya, setengah semester berikutnya baru menekankan pada tahap teknis. Tujuan akhir mata kuliah ini adalah meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam proses menangkap gambar.

Karya bertajuk 'Auden' oleh Feliana Eka Dewi (Kriya 2013) terpilih sebagai salah satu yang terbaik dari kedelapanbelas karya yang dipamerkan. Feliana mengusung konsep Tibet, sebuah tempat yang terletak di bawah pegunungan Himalaya dengan ciri khas penggunaan warna-warna cerah di atas warna-warna netral yang banyak digunakan oleh penduduknya. Menurut Feliana, hal tersulit adalah eksekusi hasil akhir serta pemilihan objek-objek pendukung tema. Sementara itu, karya-karya lainnya dengan berbagai tema juga mampu menghasilkan impresi yang luar biasa, seperti tema maskulin milik Fadhilahani Aulia (Kriya 2013) dan tema bawah laut milik Dyah Indri (Kriya 2013).

Secara keseluruhan, Kahfiati menilai bahwa mahasiswa telah menunjukkan totalitas, kemandirian, serta usaha yang maksimal dalam pameran kali ini. Ada peningkatan kualitas yang dihasilkan dalam setiap semesternya. Ke depan Program Studi Kriya juga akan menyelenggarakan kerja sama dengan Marimekko, perusahaan percetakan dari Finlandia, dalam penilaian hasil image analysis mahasiswa.

Mirza Annisa
ITB Journalist Apprentice 2015


scan for download