FTI ITB Selenggarakan Kuliah Perdana Proyek Rekayasa Industri

Oleh Bangkit Dana Setiawan

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Rabu(27/08/14) diselenggarakan kuliah perdana Proyek Rekayasa Inter-Disiplin (PRID) 2014 oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB. Kuliah perdana ini dilangsungkan di Aula Timur ITB dengan diikuti oleh kurang lebih 350 mahasiswa FTI ITB. Pada acara tersebut hadir pula Dekan FTI, Prof.Ir. Bermawi P. Iskandar, Ph.D., Dosen pengampu PRID, serta perwakilan dari PT Pertamina Indonesia. Berpikir sistem, interdisiplin & sustainable design adalah hal yang ingin diterapkan pada mata kuliah PRID ini.

PRID merupakan kuliah yang menggabungkan mahasiswa FTI ITB dari jurusan teknik kimia, fisika teknik, teknik industri maupun manajemen rekayasa industri dalam kelompok-kelompok kecil untuk menjawab permasalahan dari topik yang disediakan. "Tujuannya adalah mahasiswa dapat bekerja sama dari berbagai multi disiplin imu untuk bisa menyelesaikan permasalahan nyata dengan menerapkan konsep berpikir yang sistem," jelas Bermawi dalam sambutannya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang teknis dan materi perkuliahan yang dsampaikan oleh Ardian Harimawan Ph.D. selaku ketua PRID 2014. "Mahasiswa akan dibagi menjadi 49  kelompok, dan setiap kelompok berisi  tujuh sampai delapan mahasiswa dari berbagai jurusan di FTI," jelas Ardian. PRID 2014 ini terdiri dari  tujuh  kelas yang berisi tujuh kelompok. Kelas ini akan berlangsung paralel dan dipandu oleh dosen-dosen dari keempat jurusan di FTI ITB.

Dalam setiap tahunnya, PRID mengusung topik yanng berbeda-beda. Pada tahun 2014 ini, FTI bekerja sama dengan PT Pertamina Indonesia dalam merancang topik yang dibawa dalam PRID 2014 ini. Presentasi topik disampaikan oleh Technology and Product Development Manager PT Pertamina Indonesia, Andianto Hidayat. "Kami memilki 3 topik yang nantinya dapat dipilih oleh mahasiswa. Topik-topiknya  adalah pemafaatan dan komersialisasi gas karbon dioksida dari lapangan migas Pertamina, pemanfaatan sampah padat kota menjadi bahan bakar, serta pengembangan infrastruktur gas untuk industri dan transportasi," jelas Andianto.

Kemampuan berpikir secara sistem tidak dapat diperoleh secara ilmiah. Oleh karena itu, melalui PRID ini mahasiswa dilatuh untuk dapat berpikir secara sistem untuk memandang sesuatu secara holistik dari berbagai aspek. Selain itu, diharapkan juga mahasiswa dapat menyesuaikan diri terhadap dunia kerja yang akan dihadapi dalam hal bekerja sama dengan berbagai interdsipliner yang ada untuk dapat merancang sustainable design dalam memecahkan suatu permasalahan.

 

Sumber Gambar: diambil dari berbagai sumber


scan for download