Seminar Nasional Sistem Air untuk Menata Kehidupan

Oleh Krisna Murti

Editor -

Tanggal 15-16 Februari lalu di Aula Barat ITB, diadakan sebuah seminar dua hari yang padat berisi. Seminar tingkat nasional ini bertajuk Sistem Manajemen Air untuk Menata Kehidupan. Pembicara-pembicara handal di bidangnya dari berbagai institusi, seperti Ristek, BPPT, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), Departemen Kelautan dan Perikanan, dan ITB sendiri datang dan membagikan pemikirannya. Dua permasalahan besar di yang berhubungan dengan bidang sumber daya air di Indonesia diangkat, yaitu masalah bencana tsunami 26 Desember 2004 dan banjir, khususnya di ibukota, DKI Jakarta. Hari pertama terfokus pada masalah bencana tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Keesokannya, 16 Februari, mendalami permasalahan banjir di Jakarta. Secara khusus, membahas peran Banjir Kanal Timur sebagai Pengendali Banjir, Cadangan Air Baku dan Navigasi di Ibukota. Pada hari pertama, seminar yang terselenggara atas kerjasama HATHI, ITB, Universitas Gunadharma, dan Puslitbang Sumber Daya Air ini memberikan pembahasan yang holistik mengenai isu bencana tsunami. Pembahasan dimulai dengan ide pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi bencana oleh Prof. Widi A. Pratikto, dari Departemen Kelautan dan Perikanan. Dilanjutkan dengan laporan utusan HATHI mengenai kondisi kota Banda Aceh Pasca Tsunami. Dari segi rekayasa (engineering) tsunami juga diangkat oleh Dr. Sri Legowo dan Dr. Nanang, keduanya dari ITB. Hari pertama ini memang mengkerucut pada refleksi atas bencana tsunami 26 Desember dan proyeksi ke depan mengenai mitigasi tsunami, termasuk di dalamnya usaha-usaha pembangunan sarana, pendidikan dan penyadaran, serta penentuan kebijakan dari pemerintah. Tanggal 16 Februari, pembahasan permasalahan banjir di ibukota dikhususkan pada peranan Banjir Kanal Timur untuk mengendalikan banjir dan sebagai cadangan air baku serta navigasi. Awalnya dikaji mengenai kondisi Jakarta sekarang, mengenai permasalahan banjir serta sistem drainase kota Jakarta. Dipaparkan paper dari Ir. Siswoko, Dipl HE dari HATHI serta Ir. Hasan Basri Saleh, M.Sc dari ITB. Sesi selanjutnya mendalami mengenai sistem pengendalian banjir, secara khusus, diberikan dua solusi yaitu, waduk resapan (paper oleh Dr. Teddy S dari BPPT - RISTEK) serta proyek banjir kanal timur (paper oleh Ir. Leo Sianturi dari PU-DKI). Sesi terakhir mengulas lebih lanjut peranan banjir kanal timur sebagai pengendali banjir di ibukota. Dipaparkan makalah dari Ir. Pitoyo selaku pimpinan proyek Banjir Kanal Timur, Ir. Denny zulkaidi, MUP dari ITB, serta Dr. Sri Legowo juga dari ITB.

scan for download