Abu Kelud Sampai Ke Bandung, Civitas Academica ITB Dihimbau untuk Gunakan Masker

Oleh Mega Liani Putri

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Dua jam setelah ditetapkan berstatus Awas, Gunung Kelud (1.737 mdpl) akhirnya meletus pada Kamis (13/02/14) pukul 22.49 WIB. Letusan ini mencapai ketinggian 17 kilometer.  Letusan tersebut mengakibatkan hujan batu vulkanik di daerah sekitar gunung, terutama di Kediri. Bahkan, abu vulkanik telah menyebar ke berbagai di daerah di Pulau Jawa, yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Jawa Barat. Di Bandung, hujan abu mulai turun pada Jumat siang.

Sebagai langkah preventif gangguan pernapasan, UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ITB menghimbau civitas academica ITB untuk memakai masker selama tiga hari terhitung tanggal 14 Februari 2014. Himbauan ini tertulis dalam Surat Edaran Nomor: 007/I1.B03.6/LL/2014 oleh Kepala UPT K3L ITB, Arman Aji Wibowo, Ph.D.


Sejak himbauan disebarluaskan, civitas academica ITB tampak telah menggunakan masker di luar ruangan. Abu vulkanik diketahui mengandung partikel silika yang berbahaya bagi kesehatan karena silika dapat merusak sistem pernapasan terutama organ paru-paru. Untuk mencegah kristal silika dan partikel berbahaya lainnya masuk ke dalam sistem pernapasan, masker sangat direkomendasikan untuk digunakan sehingga udara yang dihirup telah tersaring terlebih dahulu.


Di kampus ITB Ganesha, kendaraan-kendaraan yag diparkir pada Jumat siang tampak tertutup oleh abu. Angin yang berhembus juga menerbangkan debu hingga ke selasar-selasar gedung. Di gedung Sekolah Binis dan Manajemen (SBM), keramik yang sedia kalanya berwarna merah menjadi putih akibat endapan abu.


Gunung Kelud sampai saat ini masih berstatus Awas, yang berarti aktvitas gunung tersebut masih tinggi dan masih ada kemungkinan terjadinya erupsi sewaktu-waktu. Melihat dampak hujan abu yang sampai ke Bandung pada hari ini, seluruh civitas academica diharapkan tetap waspada dan memperhatikan himbauan untuk menggunakan masker. Jika sampai tiga hari dari tanggal 14 Februari masih terdapat polusi abu, seluruh civitas academica diharapkan tetap menggunakan masker hingga dampak erupsi benar-benar hilang.

 

Sumber foto :sindonews.com

 


scan for download