Akhmaloka: Ipteks sebagai Sumber Pembangunan Bangsa dan Basis Demokrasi

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor -

BANDUNG,itb.ac.id - "Nasib negara dan bangsa di masa depan sangat tergantung dari bagaimana mahasiswa dididik saat ini," secuil kutipan dari Rektor ITB, Prof. Dr. Akmaloka tersebut mengawali pidato Sidang Terbuka ITB untuk Wisuda Pertama Tahun Akademik 2013/2014 yang dilaksanakan pada Sabtu (19/10/13). Wisuda pertama kali ini meluluskan 1.275 orang lulusan program sarjana, 737 orang lulusan program magister, dan 32 orang lulusan program doktor.

Akhmaloka menyampaikan sambutannya mengenai peranan sosial sarjana ipteks lulusan ITB. Menurut Akhmaloka, mahasiswa merupakan investasi masa depan bagi negara dan bangsanya. Terpilih menjadi mahasiswa bukan semata-mata karena kepiawaian dan kecerdasan otak semata. Terdapat grand design, noble cause yang harus diketahui, dipikul, dan kemudian diwujudkan dalam bentuk kebajikan-kebajikan tanpa henti setelah mereka lulus dan mengabdikan ilmu dan keterampilannya di masyarakat.

 

Dengan ipteks yang dimilikinya, para sarjana ipteks dapat menjadi pelaku yang penting dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Tetapi untuk menjalankan peranan tersebut, para sarjana ipteks perlu senantiasa mengembangkan dan menjaga kualitas moral. Demokrasi membutuhkan basis pengetahuan, kepedulian sosial, dan komitmen moral untuk mewujudkan keadilan sosial. "Khususnya untuk kondisi Indonesia saat ini, menurut hemat kami persoalan etika dan moral at au akhlak adalah persoalan sangat penting yang harus selalu diperhatikan oleh alumni ITB," tegas Akhmaloka.

Keberadaan ITB sejatinya adalah untuk kemajuan bangsa, negara dan peradaban manusia. ITB perlu terus menerus memperluas dan memperkuat peranannya dalam pembangunan bangsa, dengan cara mengintegrasikan pengembangan ipteks ke dalam pembangunan bangsa . Segenap alumni ITB harus menjadi suri tauladan yang mencerahkan bagi semua pihak. Prinsip demokrasi bukanlah hal yang baru bagi ITB. Namun demikian, ITB masih perlu terus berbenah dan melakukan pengembangan agar menjadi laboratorium demokrasi yang bermanfaat maksimal untuk masyarakat. Sarjana ipteks ITB harus mampu menjadikan ipteks sebagai sumber pembangunan bangsa, dan basis bagi demokrasi yang berkualitas.

Pada akhir pidatonya, Akhmaloka mengingatkan kepada para sarjana wisuda bahwa bangsa Indonesia telah menunggu karya-karya inovatif mereka untuk menjadi bangsa yang besar. Dalam aktivitas di masyarakat nantinya, alumni ITB harus mengedepankan karakter yang terbaik, yang dijiwai oleh akhlak dan budi pekerti yang mulia. "Sebagai calon-calon pemimpin nasional, regional maupun global, saudara juga harus selalu berusaha menegakkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keluhuran dalam kondisi apapun; serta memilki keramahan sosial yang membawa kemaslahatan maksimal bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tutur Akhmaloka

Akhmaloka juga turut mengajak untuk membulatkan tekad dan meneguhkan niat untuk secara bersama selalu bahu membahu dalam memperkokoh ITB sehingga mampu berkontribusi maksimal dalam proses pendidikan dan pencerdasan seluruh anak bangsa, serta dalam proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini.


scan for download