ITB Jadi Tuan Rumah IJIC 2012

Oleh Neli Syahida

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pada akhir tahun 2012, Indonesia dan Jepang mengadakan komitmen kerja sama untuk menyongsong 55 tahun hubungan Indonesia dan Jepang. Program kerja sama ini dikemas dalam sebuah konvensi yang bernama IJIC (The Indonesia-Japan Innovation Convention) 2012. ITB sebagai sebuah institusi pendidikan mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah untuk acara yang diadakan pada Jumat-Minggu (30/11/12-2/12/12) di Sasana Budaya Ganesha ini.

IJIC 2012 dihadiri oleh staf akademik dari berbagai universitas di Indonesia, peneliti dari universitas; industri; dan pemerintahan, mahasiswa pasca sarja, industri dan perusahaan, serta institusi pemerintahan. "Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan dan mempromosikan produk-produk inovatif dari Indonesia dan Jepang serta meningkatkan kolaborasi bersama dalam bidang inovasi terutama kalangan industri, universitas, dan lembaga penelitian antara kedua negara sehingga bisa mencapai level mitra yang sejajar," tutur Acep Purqon, Sekjen IJIC 2012.

Garis besar acara ini terdiri dari tiga agenda, yaitu seminar, promosi dan pameran, serta innovation idols. Seminar akan diadakan selama dua hari membahas tentang delapan cluster, yaitu teknologi informasi dan komunikasi, energi yang berkelanjutan, bioteknologi dan kesehatan, industri kreatif, sistem transportasi dan infrastruktur, material, masyarakat cerdas dan kewirausahaan, serta kebijakan.

Dalam seminar ini, beberapa dosen ITB yang berkesempatan untuk menjadi pembicara adalah Suhono Harso Supangkat (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika), Daryono Hadi Tjahjono (Sekolah Farmasi), Ahadiat Joedawinata dan Andar Bagus Sriwarno (Fakultas Seni Rupa dan Desain), Rudy Sayoga Gautama (Fakultas Pertambangan dan Perminyakan), Wawan Dhewanto (Sekolah Bisnis dan Manajemen), dan Satryo Soematri Brodjonegoro (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara).

Pada acara exhibition, ITB juga ikut memamerkan salah satu inovasi yang dibuat oleh mahasiswanya, yaitu mobil listrik. Mobil ini dipamerkan di sayap kanan Sabuga ITB. Bersama dengan mobil MIEV produksi Mitsubishi, mobil ini dipamerkan sebagai ikon program inovasi yang akan dikolaborasikan antara Indonesia dan Jepang di masa depan sebagai mitra sejajar.

Ketua Umum IJIC 2012, Prof Dr Suhono H Supangkat menyebutkan, mobil listrik merupakan salah satu produk inovasi yang menjadi primadona di masa depan dalam rangka pengembangan alat transportasi ramah lingkungan. "Mobil listrik merupakan bagian dari masa depan, teknologinya terus dikembangkan. Salah satunya adalah pengembangan teknologi baterai yang memungkinkan kendaraan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Suhono.

Di akhir IJIC 2012, dibacakan sebuah konvensi, yaitu Bandung Statement oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fakuda. Bandung Statement ini diharapkan dapat menjadi semacam dasasila Bandung II untuk bidang inovasi. "Ini merupakan pernyataan bersama dan keinginan masyarakat untuk meningkatkan kerja sama secara serius agar peta jalan yang dilalui bisa lebih dipahami," kata Rektor ITB, Akhmaloka dalam sambutannya.


scan for download