Rektor ITB: Sarjana Ipteks Harus Pro Masyarakat

Oleh Christanto

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pengembangan Ipteks yang pro-masyarakat adalah sebuah isu etika yang sangat penting. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, dalam Sidang Terbuka ITB Wisuda Ketiga Tahun Akademik 2011/2012. Menurutnya, seorang sarjana selayaknya adalah seorang insan pengetahuan yang harus menopang perkembangan ilmiah.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, seorang sarjana perlu terlibat interaksi dan dialog dengan beragam masyarakat, kemudian melakukan pembelajaran melalui interaksi dan dialog tersebut. "Perlu terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut untuk mengetahui permasalahan dan keterkaitannya satu sama lain," jelas Rektor ITB.

Multidisiplin dan Multipengetahuan

Pendekatan secara multidisiplin dan multipengetahuan adalah solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat. "Ipteks adalah sumber yang penting untuk mewujudkan keadilan sosial. Hal ini dapat terjadi jika Ipteks tersebar luas menjangkau kelompok sosial lemah," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Akhmaloka mengatakan bahwa tantangan dan tugas bagi sarjana dan akademisi Ipteks yang bekerja di swasta dan pemerintahan adalah untuk mengembangkan konsep dan model pemberdayaan melalui Ipteks. Ia juga mengajak entrepreneur untuk memberdayakan masyarakat dengan technopreneurship dan sociopreneurship.

Lulusan ITB Agen Perubahan

Seorang sarjana Ipteks, terutama lulusan ITB, bagi Akhmaloka adalah agen bagi perubahan menuju keadilan sosial. Ia juga menekankan pentingnya prinsip 5AS dalam bekerja: kerja keras, kerja cerdas, kerja mawas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

"Saya juga menganjurkan alumni ITB untuk menunjukkan 7 budi utama, yaitu jujur, tanggung jawab, adil, peduli, disiplin, visioner, senang menolong dan bekerja sama," ujarnya.

Menurutnya, seorang calon pemimpin global selayaknya menekankan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, dan keluhuran, serta memiliki keramahan sosial. "Mari bulatkan tekad bahu membahu untuk memperkokoh ITB sehingga mampu berkontribusi maksimum dalam proses pendidikan dan pencerdasan anak bangsa dan pembangunan Indonesia yang kita cintai," tutup Akhmaloka.

scan for download