PSB 2012: Ragam Budaya dalam Satu Indonesia

Oleh Hastri Royyani

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pagelaran Seni Budaya (PSB) 2012 mewarnai Jalan Ganesha pada Minggu (25/03/12) kemarin. Ajang dua tahunan ini meriah dengan kolaborasi budaya dari berbagai Unit Kesenian yang ada di ITB. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi mengapresiasi kerja keras dan inisiatif mahasiswa dalam menyelenggarakan PSB ini.

Ia menuturkan, "Memelihara keragaman budaya sama halnya dengan menanamkan sikap patriotisme diri dalam mempertahankan kesatuan nasional." Ketua PSB 2012 Ridho Qurbany mengungkapkan PSB kali ini merupakan bentuk kepedulian pemuda akan keberagaman budaya dalam satu Indonesia.

"PSB 2012 menyuguhkan pagelaran apik khas Nusantara," jelas Ridho.  Serupa dengan dua tahun sebelumnya PSB 2012 diramaikan dengan adanya Panggung Pagelaran yang menampilkan pagelaran budaya daerah, Pembuatan Keris, Stand Unit Kebudayaan Mahasiswa (UKM) ITB, Stand Makanan Nusantara, dan Kolaborasi Seni antar Unit.

Namun ada yang berbeda pada PSB 2012 kali ini dengan adanya acara pemilihan Putra Putri Budaya ITB. Putra Putri Budaya dipilih dari perwakilan berbagai Unit Kesenian di kampus. Pemilihan ini tidak hanya berdasar pada penampilan semata tetapi ditinjau pula mengenai aspek akademis dan kecintaannya akan budaya Indonesia.

Ada pula PSBow Cup yang merupakan ajang untuk memainkan kembali permainan-permainan tradisional seperti bentengan, egrang, batok kelapa, dan lainnya. Presiden Kabinet KM ITB Tizar Bijaksana bertutur, "Dengan PSB, harapannya ITB tidak hanya sebagai central of excellence pengetahuan saja tetapi budaya juga."

Masih rangkaian PSB, Teatrikal Batara Garuda pada pembukaan PSB memukau para pengunjung. Dalam pementasan ini tersirat pesan bahwa Indonesia akan bertahan di tengah gempuran budaya asing dan pengaruh globalisasi selama memegang teguh kebudayaan bangsa.

Pagelaran Seni Budaya Nusantara

Selama penyelenggaraan PSB beberapa unit kebudayaan menampilkan performa terbaik mereka di Panggung Pagelaran. Unit yang menjadi pembuka pentas adalah Keluarga Paduan Angklung (KPA) ITB yang memainkan lagu Es Lilin. Usai KPA, kemudian dilanjutkan oleh penampilan dari Unit Kebudayaan dari Bangka Belitung, Sahang, dengan menampilkan tarian Men Sahang Lah Mirah yang mencuri perhatian  pengunjung. Selanjutnya unit-unit lain pun memberikan penampilan terbaik hingga acara selesai pada malam hari.  

PSB mengingatkan kembali untuk selalu meningkatkan kepekaan dan cinta pada budaya bangsa. Selain itu, menjadi wadah mahasiswa dalam menyatukan ide dan gagasan untuk melestarikan budaya. Mengakhiri sambutannya Ridho menuturkan, "Keberagaman budaya cermin kekuatan satu Indonesia, maka cintai budaya, cintai Indonesia."  


scan for download