Bosscha Turut Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Oleh Hastri Royyani

Editor -

JAKARTA, itb.ac.id - Berdasarkan pengamatan kemunculan hilal, Observatorium Bosscha FMIPA ITB menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1432 H jatuh pada Rabu (31/08/11). Pergerakan bulan yang menjadi dasar perhitungan bulan hijriyah mempengaruhi penentuan tanggal 1 Syawal yang merupakan Hari Raya Idul Fitri. "Bosscha melakukan pengamatan hilal secara kontinu di sepuluh titik," ujar Ketua Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA ITB Dr. Moedji Raharto di Sidang Itsbat Penentuan 1 Syawal bertempat di Kementrian Agama Indonesia pada Senin (29/08/11).

Penentuan awal bulan Islam bisa ditinjau melalui metode hisab dan rukyat. Hisab merupakan penentuan posisi bulan berdasarkan perhitungan astronomi, sedangkan rukyat adalah pengamatan bulan baru secara visual. Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas Djamaluddin menuturkan, "Hisab dan rukyat sebenarnya bukanlah dua buah hal yang berbeda tapi saling melengkapi." Dengan hisab kita akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan rukyat, tambah alumni ITB ini.  

"Pengamatan yang dilakukan pada sepuluh titik penelitian belum menampakkan hilal," tutur Moedji di hadapan Menteri Agama Suryadharma Ali. Dikutip dari website Bosscha, Moedji memaparkan, "Pada tanggal 29 Agustus 2011 sejak Matahari terbenam Bulan hanya sempat di amati dalam rentang antara 5 hingga 8 menit di atas ufuk sebelum terbenam, kedudukan Bulan sedikit di utara Matahari terbenam."

Di posisi Bulan tersebut cahaya senja masih sangat terang dibanding dengan cahaya sabit Bulan yang tipis. Selain itu, dalam keadaan cerah sekalipun serapan angkasa Bumi terhadap cahaya hilal sangat besar bisa mereduksi hingga 60% cahaya Bulan (hilal). "Dengan analisa kondisi Bulan tersebut maka hilal tergolong mustahil untuk bisa diamati dengan mata," jelas Moedji.

Moedji menyimpulkan, "Jadi kemungkinan besar kalau cara hisab dan rukyat diterapkan dengan cermat dan seksama serta mengacu pada ukuran sabit Bulan yang bisa di lihat oleh mata manusia maka 1 Syawal 1432 H akan bertepatan dengan tanggal 30 Agustus 2011 setelah maghrib." Dan shalat Ied diselenggarakan pada hari Rabu 31 Agustus 2011.

Penetapan awal bulan Islam yang berbeda tidak lantas membuat perpecahan. "Langkah dan sikap umat Islam yang perlu dibangun ke depan adalah mencari 'Hilal Persatuan' sebagai milik  umat Islam Indonesia," harap Moedji.

Rabu (31/08/11), Masjid Salman ITB akan menyelenggarakan Shalat Ied bersama. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad akan menjadi khatib dalam Shalat Ied di Lapangan Campus Center ITB esok.

 

Sumber gambar: bosscha.itb.ac.id


scan for download