Aero Expo ITB 2010: Persembahan untuk Kebangkitan Dunia Penerbangan Indonesia

Oleh Fathir Ramadhan

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id- Aero Expo ITB 2010 memberi angin segar pada dunia penerbangan Indonesia. Dengan tema Terbang Mengangkasa Terus Bangkit Meningkatkan Kualitas Bangsa, beragam kegiatan mewarnai agenda dua tahunan Keluarga Mahasiswa Penerbangan (KMPN) ITB ini. Salah satunya Seminar Aviation Safety yang diselenggarakan pada Sabtu (30/10/10).

Ketua Aero Expo 2010 Saladin Siregar menuturkan, "Seminar Aviation Safety memang bertujuan untuk memfasilitasi semua komponen dunia penerbangan di Indonesia agar duduk bersama membicarakan keselamatan penerbangan sipil." Ini semata-mata demi kemajuan dunia penerbangan Indonesia, ungkapnya.

Tingkat Kecelakaan Menurun 40%

Menurut Staf Ahli Menteri Perhubungan bidang Teknologi dan Energi, Cucuk Suryo Suprojo, "Sampai bulan Oktober 2010 angka kecelakaan pesawat terbang mampu ditekan hingga 40%, dibanding tingkat kecelakaan pada tahun 2009." Membaiknya tingkat keselamatan penerbangan tersebut, juga ditandai dengan pencabutan larangan terhadap maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa, tambahnya.

Hal ini merupakan prestasi bagi dunia penerbangan Indonesia. Saladin Siregar memuji  pemerintah yang tanggap dalam memperketat regulasi mengenai keselamatan penerbangan sipil. "Hal ini membuahkan hasil dengan meningkatnya jumlah penumpang domestik dan internasional. Jadi saat ini penerbangan Indonesia berada pada jalur yang benar," ujarnya.

Diskusi kali ini juga menghadirkan Direktur Operasional PT Lion Mentari Airlines Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, Senior Corporate Communication Manager PT. Sriwijaya Air Indonesia Ruth Hanna Simatupang, Boeing Representative Steven Hayes , dan Dosen Aeronotika dan Astronotika ITB Hisar M. Pasaribu, Ph.D guna menyatukan ide mengenai keselamatan penerbangan yang ideal.


Standardisasi Keselamatan Penerbangan Penting bagi Masyarakat

Dalam seminar dipaparkan dari waktu ke waktu fokus perbaikan untuk menunjang keselamatan penerbangan terus dilakukan dan cenderung berubah. Pada era 1950 keselamatan lebih diarahkan kepada aspek teknologi, tahun 1970 kondisi SDM dinilai merupakan hal terpenting, dan tahun 2000 organisasi penerbangan sangat dinilai penting perananannya untuk keselamatan penerbangan. "Setiap maskapai harus mematuhi prasyarat keselamatan serta safety management system, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang no. 1 tahun 2009 tentang penerbangan," ujar Cucuk.

"Jika keselamatan penerbangan semakin baik, penerbangan akan semakin aman. Dan berimbas pada minat masyarakat untuk menggunakan pesawat terbang semakin meningkat," tutur Hisar ketika memaparkan pandangan mengenai Aviation Safety di Indonesia.

 

 

Oleh: Hastri Royyani


scan for download