Dies Emas ITB: Komunitas Hong, Komunitas Pemberdaya Masyarakat Desa

Oleh habiburmuhaimin

Editor -

Komunitas HongBANDUNG, itb.ac.id - Dekorasi menjadi bagian penting dalam rangkaian acara Dies Emas ITB. Selain digunakan untuk menarik perhatian pengunjung dan dijadikan ciri khas suatu acara, dekorasi juga ternyata bisa menafkahi masyarakat satu desa. Komunitas Hong sebagai partner ITB dalam mendekor rangkaian acara Open House dan Pameran IPTEKS melibatkan satu desa di Jatiwangi, Subang.
Komunitas Hong dikenal masyarakat sebagai komunitas yang giat mengaktifkan anak Indonesia untuk kembali memainkan permainan tradisional. Zaini Alif, pendiri dan Ketua Komunitas ini, berujar bahwa teknologi perlu diimbangi dengan tradisi sehingga perpaduan tersebut dapat memunculkan kearifan yang tak ternilai. Hal tersebut tampak pada rangkaian acara Open House dan Pameran IPTEKS ITB (27/02/09 - 07/03/09) . Bambu yang diolah menjadi bentuk-bentuk representasi ITB -gajah dan roket- mengimbangi flight simulator yang dipamerkan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dalam acara Open House ITB.

"Melatih para perajin yang ada di desa agar punya interaksi dengan kota," ujar Alif. Membawa 10 orang perajin Subang ke kampus ITB, Alif berharap Komunitas Hong dapat menjadi fasilitator yang membawa para perajin ke kehidupan yang lebih baik. Komunitas Hong pun telah memastikan ikut meramaikan Pameran IPTEKS yang akan dibuka oleh RI-2 pada salah satu stand di CC Barat.

Ribuan bambu telah digunakan untuk dekorasi acara ini. Namun, tak seluruh bagian dari bambu yang digunakan. "Hanya lapisan luarnya saja, bagian bambu yang tidak digunakan dikembalikan lagi ke desa untuk dijadikan kayu bakar," papar Alif kepada Kantor Berita ITB. Alumnus jurusan Seni Rupa Itenas dan ITB ini juga berujar bahwa untuk bisa melibatkan satu desa diperlukan pendekatan secara adat. Konsep saling berbagi, menurut Alit, menjadi 'kartu truf' dalam mendayagunakan masyarakat desa.

scan for download