Institut Teknologi Bandung

Bandung, itb.ac.id - Demikian menurut GM Sidharta, bapak sekaligus kreator tokoh kartun Oom Pasikom ketika diminta menuangkan kreasinya mengenai Kota Bandung, sabtu (19/01) di Galeri Soemardja ITB. Bertutur mengenai idenya, pria asal Klaten ini beralasan, setiap berkunjung ke Bandung dirinya selalu menyambangi jalan Cihampelas karena toko-tokonya terkenal dengan koleksi jeans yang beragam. GM Sidharta, kartunis yang mulai tahun 2008 akan mengajar di Seika University, Kyoto, berpendapat bahwa karikatur merupakan bentuk ekspresi akan kenyataan pahit, tanpa bisa berbuat banyak. GM juga berbicara tentang awal mula hobinya menggambar karikatur. “Dulu ketika kecil, saya suka menggambar dengan menggunakan arang. Kemudian saya diberi kapur dan dibuatkan papan tulis dari daun jendela bekas. Hasil gambar saya pajang di pagar depan rumah. Setiap kali jam pulang sekolah, banyak teman-teman yang mampir sejenak melihat gambar saya. Itulah pameran saya yang pertama, ada rasa bangga”, kenangnya. Berbicara media tulis yang ideal untuk anak-anak, GM menyarankan crayon. Dengan crayon ekspresi dalam menggambar dapat terlihat dari tebal tipisnya garis yang dibentuk. “Hindari spidol, karena hasilnya selalu linear”, katanya. Pameran kartun dalam rangka memperingati 40 tahun perjalanan Oom Pasikom akan berlangsung hingga minggu (27/01) dengan menampilkan 159 karikatur yang dibuat dalam rentang waktu antara 1967-2007. Pameran di Galeri Soemardja ITB sekaligus merupakan penutup roadshow 40 tahun Oom Pasikom setelah sebelumnya pameran serupa diselenggarakan di sejumlah kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, dan Semarang.