Situs www.itb.ac.id Terbaik I Kategori Perguruan Tinggi

Oleh David Samuel

Editor -

Artikel berikut dikutip dari Harian Pikiran Rakyat, 17 Januari 2008. Bandung, (PR)- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menilai, laman (website) Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan situs terbaik I tahun 2007 untuk laman perguruan tinggi. Situs www.itb.ac.id mendapat predikat terbaik I setelah mengalahkan 754 situs lain yang dinilai pada tahun 2007. Surat pemberitahuan yang ditandatangani Direktur Ketenagaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Muchlas Samani menyebutkan, penilaian situs perguruan tinggi telah dilakukan sejak dua tahun terakhir ini. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan pemanfaatan teknologi informasi di kalangan perguruan tinggi. Penilaian pun dilakukan dalam tiga tahap, yakni penilaian menggunakan kriteria umum dan fungsi situs, penilaian kualitas, dan penilaian integrasi score webometric dengan hasil penilaian tahap dua. Penilaian kualitas meliputi konsistensi, desain, browser, metadata, english version, publikasi, dan link. Dari penilaian pertama didapatkan, sebanyak 107 situs layak masuk ke penilaian tahap kedia. Dari 107 situs ini disaring kembali menjadi tinggal 26 situs yang masuk ke penilaian tahap ketiga. Dalam penilaian yang dilakukan Ditjen Dikti tersebut, posisi kedua diraih Universitas Gajah Mada (www.ugm.ac.id) , disusul Universitas Brawijaya (www.brawijaya.ac.id), Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id), Universitas Indonesia (www.ui.ac.id), dan Insitut Teknologi Sepuluh November Surabaya (www.its.ac.id). Menanggapi penghargaan tersebut, Kepala Unit Sumber Daya dan Informasi (USDI) ITB, Basuki Suhardiman, Rabu (16/1), mengatakan, keberadaan situs sangat diperlukan bagi kemajuan sebuah perguruan tinggi. Sebab, situs merupakan tempat memubilkasikan apapun yang dihasilkan (penelitian atau kegiatan) oleh perguruan tinggi tersebut. Bahkan, ITB memandang situs sebagai simbol aktivitas. “Jika situs perguruan tinggitidak berkembang, aktivitas di kampus itu pun tidak berkembang. Kalaupun berkembang, tidak terorganisasi,” kata Basuki. “Awalnya, memang hanya untuk kalangan internal, tetapi jika terus dikembangkan, situs ini sangat membantu sebuah universitas menjadi lebih menonjol,” kata Basuki. Diakui, situs perguruan tinggi rata-rata mengalami permasalahan yang hampir sama, yakni kurang up-to-date. Namun, dari sejumlah situs yang mengikuti seleksi ini boleh dikatakan antusiasme perguruan tinggi untuk mengembangkan situsnya cukup baik. Sebab, ada lebih dari 700 situs yang diseleksi dari hampir 2.500 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, kata Basuki, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, perguruan tinggi pun perlu melibatkan mahasiswanya dalam mengelola situs tersebut. Dengan harapan, informasi yang disampaikan melalui situs tersebut terus diperbaharui. “Keterlibatan mahasiswa tersebut merupakan ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk bersosialisasi, menulis, serta berorganisasi. “Ketika mahasiswa dilibatkan dalam sebuah situs, secara tidak langsung dia akan belajar bagaimana wawancara dengan narasumber, menulis, dan berorganisasi,” kata Basuki menambahkan.

scan for download