Tiga dosen FSRD diwisuda, Angkatan Pertama SBM lulus 100 orang

Oleh Muhammad Arif

Editor -

Bandung, itb.ac.id-Sasana Budaya Ganesha pada Sabtu pagi (27/10) kembali dipenuhi oleh wisudawan-wisudawati. Sebanyak 1.162 orang berkumpul pagi itu dalam suasana khidmat Wisuda ITB Periode Oktober 2007. Wisuda kali ini merupakan wisuda perdana bagi Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) program sarjana angkatan pertama (2004) yang meluluskan 100 orang mahasiswanya. Selain itu, tiga dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB pun telah meraih gelar doktornya pada wisuda periode ini.

Wisuda kali ini meluluskan sebanyak 20 orang lulusan S3, 346 lulusan S2 dan sisanya lulusan S1. Jumlah lulusan doktor pada wisuda ini merupakan peningkatan yang luar biasa seperti yang disampaikan oleh rektor ITB, Prof. Djoko Santoso. “Salah satu wujud dari usaha ITB menjadi universitas riset,” tutur beliau dalam sambutannya. Jumlah mahasiswa berpredikat cum laude pada periode ini pun meningkat jika dibandingkan dengan wisuda bulan Juli yaitu 1 orang dari program doktor, 42 orang dari program magister dan 94 orang dari program sarjana. Sumbangsih predikat cum laude terbanyak berasal dari mahasiswa sarjana SBM sebanyak 40 orang. Jumlah ini menunjukkan semakin banyaknya mahasiswa ITB yang lulus tepat waktu.

Dari 20 orang wisudawan bergelar doktor yang diwisuda bulan Oktober ini, tiga diantaranya merupakan dosen FSRD. Dr. Acep Iwan S, Dr. Nuning Janti Damajanti dan Dr. Yasraf Amir Piliang. Dosen mata kuliah Semiotika, Dr. Yasraf A. Piliang pun memperoleh predikat cum laude satu-satunya dari program doktor. Ketiga dosen ini telah menempuh program doktor untuk program studi Seni Rupa dan Desain ITB. Ini merupakan satu prestasi tersendiri bagi ITB, karena masih banyak dosen FSRD yang belum menyelesaikan pendidikan doktornya.

Pelaksanaan wisuda kali ini menurut Achmad Yusuf, Kepala Biro Komunikasi dan Kesekretariatan telah dipersiapkan sejak bulan Juli 2007. “Setelah wisuda bulan Juli selesai, kami langsung mempersiapkan wisuda bulan Oktober ini,” tutur beliau. Antisipasi kemacetan lalu lintas menjadi salah satu prioritas dalam persiapan wisuda. “Kami telah bekerjasama dengan kepolisian dan berbagai unit-unit pelaksana ITB untuk membantu kelancaran lalu lintas di dalam dan luar kampus. Beliau pun mengaku telah menyikapi semakin banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di area Sabuga. “Kami telah berkoordinasi dengan pengelola Sabuga, tapi tetap saja kesulitan untuk menertibkan mereka. Terutama, pedagang keliling yang menjajakan dagangannya di selasar Sabuga.”

Beberapa hal lain yang istimewa di wisuda kali ini antara lain peraih Ganesha Prize 2007 yang memberikan sambutan wakil wisudawan serta kehadiran Hatta Radjasa dan Rizal Ramli di antara para undangan wisuda. Peraih Ganesha Prize 2007, Lolita Moorena (T.Industri ’03) yang meraih predikat cum laude terpilih sebagai wakil wisudawan Oktober 2007 yang memberikan sambutan. Ia berterimakasih pada seluruh staf pengajar dan karyawan ITB sekaligus mengingatkan wisudawan lain untuk memberikan kontribusi terbaiknya sebagai alumni ITB pada almamater. Sementara itu, menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa yang juga alumni ITB tersebut hadir dalam wisuda ITB sebagai orang tua wisudawati SBM, Siti Rubi Aliya Radjasa. Begitu juga dengan mantan menteri Ekonomi Rizal Ramli hadir menyertai wisuda putrinya, Dhitta Puti Sarasvati yang lulus dari program studi Teknik Mesin.


scan for download