Institut Teknologi Bandung

Bandung, itb.ac.id – Kantor Wakil Rektor bidang Komunikasi dan Kesekretariatan kembali bekerjasama dengan Erasmus Huis untuk menggelar Konser Jazz yang menghadirkan “5–Essence Jazz Quintet.” Konser ini diadakan hari Rabu (7/03) lalu di Aula Barat ITB. Konser yang dijadwalkan pukul 19.30 WIB ini mengalami pengunduran waktu sampai hampir satu jam, atau baru dimulai pukul 20.30 WIB. Pengunduran ini rupanya disebabkan oleh keterlambatan para pemain, yang bertolak dari Jogja. Para pemain seharusnya datang pukul 13.00 WIB dengan menumpangi pesawat Jogja–Bandung tapi batal. Pembatalan tersebut disebabkan oleh kecelakaan pesawat Garuda yang terjadi pada pagi harinya. Pembatalan tersebut juga membuat para pemain harus mengejar kereta Jogja–Bandung untuk sampai di Bandung sebelum waktu konser. Walaupun tiba di Bandung pukul 19.00 WIB dalam keadaan lelah, penampilan para pemain 5–Essence Jazz Quintet Rabu malam itu sangat prima. Kelima musisi yang juga staf pengajar sekolah seni ArtEZ Belanda itu memainkan nada–nada indah yang dinamis, enerjik dan hangat. Perpaduan suara organ Hammond (John Hondorp), Trumpet (Jan Wessels), Trombone (Jeroen Rol), Drum (Joost van Schaik) dan Bass (Ruud Ouwehand) yang mereka mainkan malam itu menyatu harmonis dalam komposisi ciptaan sendiri. Komposisi “Marianne,” “Breakfast White,” “To Three” dan sebagainya dimainkan dengan apik dan ekspresif. Keceriaan musik 5–Essence Jazz Quintet malam itu pun menebus kekesalan penonton yang harus menunggu satu jam. Selain memainkan komposisi sendiri, mereka juga membawakan lagu keroncong nasional berjudul “Telaga Biru.” Mereka pun mengajak Arda, seorang murid ArtEZ dari Indonesia yang juga pemain Tomorrow People Ansambel Jakarta untuk memainkan sebuah komposisi dengan organ Hammond. Mereka juga mempersembahkan konser malam itu untuk tragedi kecelakaan pesawat di Jogja. “Kami turut berduka cita pada keluarga korban dan semoga mereka diberikan ketabahan,” ujar Jeroen Rol, sang pemain trombon.