Seminar Internasional FIKTM: Sustainable Infrastructure in Flood Endangered Areas

Oleh Krisna Murti

Editor -

Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM) ITB bekerjasama dengan Institute of Applied Geoscience, TU Berlin menyelenggarakan seminar internasional bertajuk Sustainable Infrastructure in Flood Endangered Areas pada Rabu hingga Sabtu (1-9/12) di Aula Timur, Institut Teknologi Bandung. Seminar yang disponsori oleh German Academic Exchange Service (DAAD) dan InWent-Capacity Building International, Germany gGmbH ini dibuka langsung oleh Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso. Hari pertama seminar diawali oleh presentasi mengenai ITB dan TU Berlin. Hadir sebagai pemakalah pertama dalam seminar adalah Dr. Barbara Theilen-Wilige, dari Institut of Applied Geosciences, TU Berlin yang membawakan bahan berjudul 'Remote Sensing and Geographic Information System, contribution to the Detection of Tsunami Prone Areas in Indonesia'. Sesi selanjutnya diisi oleh Dr. M. Syahril dan M Cahyono dari ITB yang memberikan studi mengenai keberlanjutan manajemen bencana banjir di Indonesia serta Prof. Dr. Joachim Tiedemann, dari TU Berlin mengenai bencana longsor. Dua pembicara terakhir pada hari pertama, Prof. Dr. Sukendar Asikin dan Ir. Bambang P. Istadi membahas mengenai bencana lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur, masing-masing dari sisi geologis dan dari sisi historis. Pada hari kedua dibahas banyak mengenai tema banjir dan manajemen sumber daya air. Hadir sebagai pembicara dalam hari kedua, antara lain, Dr. Nitichan Pelumaron, dari King Mongkut's Institute of Technology, Thailand; Prof. Dr. Uwe Troger, dari TU Berlin; Dr. Prayatni Soewondo dari Prodi Teknik Lingkungan ITB; Dr. Muljadi dari PT Tirtakreasi Amrita; dan Prof. Dr. Wolfang Huhnt, dari Institute of Civil Engineering. Jumat (8/12), hari ketiga seminar diisi dengan ekskursi ke instalasi pengolahan air buangan, Lembang, Tangkuban Perahun, Ciater dan Waduk Saguling. Hari terakhir diisi oleh pemaparan mengenai manajemen bencana di Indonesia, Korea, Sri Langka, Thailand, dan RRC. Masing-masing hadir sebagai pemapar, Dr. Nanda Munasinghe, dari University of Moratuwa, Sri Langka; Dr. Nitichan Pleumaron dari Kong Mongkut's Institute of Technology; Ass. Prof. Dr. Yumite Halike, dari Xinjiang University; dan Prof. Dr. Jai Chun Chang dari Kyung Hee University, Seoul.

scan for download