Uncategories

4 Gedung Baru ITB Siap Menjadi Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi

BANDUNG, itb.ac.id - Aktifnya kembali tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Agustus lalu menjadi tanda dimulainya babak baru dalam kegiatan akademik seluruh civitas academica ITB. Pemandangan baru kini dapat disaksikan di beberapa titik kampus Ganesha ITB. Empat gedung baru bernuansa modern telah resmi menjadi bagian dari institusi pendidikan tinggi teknik tertua yang ada di Indonesia. Keempat gedung tersebut adalah Center for Advanced Sciences (CAS), Center for Infrastructures and Built Environment (CIBE), Center for Art, Design, and Language (CADL), dan Center for Research and Community Service (CRCS).


Selain empat gedung tematik yang telah dibangun sebagai paket pertama sepanjang 2014-2015, pengembangan yang juga dilaksanakan oleh PIU ITB antara lain dua paket renovasi beberapa fasilitas pendidikan yang ada di kampus ITB Ganesha. Paket kedua yang dilaksanakan pada 2012 diantaranya meliputi renovasi Laboratorium Hidrologi dan gedung Teknik Industri yang kini bernama Center for Information Technology in Industrial Engineering (CITIE). Selanjutnya, pada 2015 dilanjutkan kembali renovasi gedung CITIE ditambah dengan renovasi gedung Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang ada di sayap timur kampus ITB Ganesha. Untuk mendukung pemanfaatan gedung-gedung tersebut, turut dihadirkan pula berbagai advanced equipment untuk berbagai keperluan penelitian mendalam seperti Electron Microscope & Anechoic Chamber Instrument di CAS serta Strong Wall and Strong Floor Instrument di CIBE. Berdasarkan tujuan pengembangannya, PIU ITB berharap adanya semua aset baru ini dapat mendorong ekspansi kemajuan pendidikan di ITB secara kuantitatif maupun kualitatif sehingga kian siap bersaing di era global saat ini dan nanti yang semakin kompetititf.

Selayang Pandang Empat Gedung Baru

Salah satu hal yang menjadi sorotan utama dari hadirnya gedung-gedung baru di ITB adalah kemajuan fasilitas pendidikan yang dihadirkan dalam CAS. Senada dengan munculnya berbagai kelengkapan yang canggih dan relatif baru di Indonesia, pembangunan gedung bertema nanotechnology ini ditujukan agar ITB bersiap menjadi rumah penelitian pada bidang keilmuan yang akan sangat berkembang di masa mendatang. Hal ini kian menarik dikarenakan nanotechnology dapat menjadi cabang keilmuan yang serbaguna untuk berbagai kebutuhan umat manusia.

Di samping itu, setiap gedung nyatanya memiliki konsentrasi dan kontribusinya sendiri dalam mengembangkan ranah keilmuan di ITB. Gedung CIBE berkonsentrasi untuk menghadapi cepatnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur sejalan dengan kebutuhan akan perlindungan lingkungan. CIBE dibangun untuk meningkatkan fasilitas riset bagi lahan infrastruktur dan pembangunan lingkungan yang dapat mendukung kualitas lulusan ITB supaya dapat mengaplikasikan dan menyebarluaskan hasil penelitian serta pengembangan infratruktur dan lingkungan. Sedangkan CADL sebagai pusat seni dan bahasa dimaksudkan untuk mendukung pengembangan industri kreatif serta ilmu bahasa yang telah diakui sebagai penunjang penting dalam persaingan riset internasional.

Terakhir, CRCS yang dibangun untuk merintis kolaborasi antara ITB dengan pihak-pihak industri. Kolaborasi ini dibentuk dengan rencana capaian supaya keahlian dan kapabilitas yang ITB miliki dapat dimanfaatkan secara penuh oleh pihak-pihak industri sehingga nantinya kerjasama ini mampu membawa dampak dan perubahan industri di Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Kemajuan industri yang timbul dari sini adalah industri yang bermanfaat dan dapat memenuhi hajat hidup masyarakat. Empat gedung baru di ITB ini dibangun dengan beragam tujuan mulia mulai dari nanoteknologi, pembangunan infrastruktur dan perlindungan lingkungan, pengembangan bahasa dan industri kreatif serta kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dengan industri guna memajukan industri dalam negeri.


Kronologi Pembangunan Keempat Gedung

Bermula dari inisiatif pengembangan sarana, prasarana dan sumber daya manusia yang telah dirintis sejak 2009, konstruksi empat gedung baru ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Development Project of ITB (III) yaitu proyek pengembangan jilid ketiga sejak ITB mulai menyusun master plan pengembangannya pada 1988. Berbeda dengan fokus pengembangan infrastruktur yang dihasilkan oleh Direktorat Pengembangan ITB, Development Project of ITB merupakan program pengembangan komprehensif yang mencakup pembangunan fasilitas, penyediaan alat pelengkap, pengadaan program penunjang, hingga peningkatan kualitas SDM terkait. Program ini dilaksanakan oleh Project Implementation Unit (PIU) ITB, suatu badan khusus bersifat sementara milik ITB yang dimandatkan untuk mengelola dana hibah tertentu untuk keperluan pengembangan pendidikan tinggi di ITB. Proyek pengembangan jilid ketiga ini merupakan bentuk kerjasama bilateral dengan Japan International Corporation Agency (JICA) melalui perannya sebagai badan donor bilateral milik Jepang yang menghibahkan dananya secara harmonis dan terpadu setelah menyetujui proposal pengembangan yang diajukan oleh ITB.