Mahasiswa SBM ITB Merintis Praktik Bisnis dalam Sebuah Mata Kuliah

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id -- Pembangunan negara Indonesia akan terpacu dengan cepat seiring dengan pertumbuhan jumlah entrepreneur. Usaha untuk memperbanyak calon entrepreneur masa depan juga dilakukan oleh institusi ataupun lembaga pendidikan seperti Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung. SBM ITB memfasilitasi mahasiswa S1 untuk melakukan praktis bisnis dalam mata kuliah Integrative Business Experience (IBE). IBE dirancang dalam 11 SKS yang terbagi dalam IBE I sebanyak 5 SKS pada semester 4 dan IBE II sebanyak 6 SKS. Pada dasarnya, IBE I merupakan periode untuk penyelesaian business plan sementara itu IBE II adalah periode pelaksanaan bisnis.

Dalam mata kuliah IBE, mahasiswa dibagi dalam beberapa grup yang disebut company. Salah satu company yang terbentuk dalam IBE adalah Borneo Company. Borneo Company terdiri atas 20 mahasiswa S1 SBM ITB yang dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive Officer) dan terbagi atas tiga divisi yaitu, pemasaran, operasi, dan finansial. Sementara corporate secretary langsung berada di bawah CEO.

Pada tahap konseptualisasi IBE I, Borneo Company menentukan company profile, analisis pasar, target pasar dan positioning statement, jenis produk, ukuran pasar, strategi pemasaran, serta rencana operasi dan finansial. Seluruh unsur persiapan praktik bisnis tersebut diwujudkan dalam sebuah business plan. Setelah melakukan brainstorming, diskusi, dan pertemuan mingguan dengan koordinasi dari dosen dan tutor IBE, pada akhirnya Borneo Company  menetapkan sebuah visi company yaitu "A Company Who Delivers Practical Fashionable World for Traveling". Dengan membawa visi tersebut, Borneo Company melakukan peluncuran produk pada 15 Januari 2013 dengan membawa brand fashion Deer River. Produk yang diciptakan oleh Borneo Company adalah tas backpack, tas selempang, tas traveling, kemeja pria, kemeja wanita, kaos unisex, pouch bag, dan pashmina.

IBE II adalah masa eksekusi business plan yang telah disusun oleh Borneo Company. Pada periode ini, divisi pemasaran harus melaksanakan strategi penjualan yang tepat, contohnya dengan mengikuti event (Indonesia Fashion Week, Inacraft, Next Level, I Love Bazaar Jakarta), personal selling oleh setiap anggota Borneo Company, B2B (Business to Business) ke perusahaan-perusahaan besar, dan online selling melalui jejaring sosial dan website. Divisi operasi melakukan koordinasi produksi dengan vendor agar permintaan dari para konsumen terpenuhi. Selain itu, divisi operasi harus mempertahankan kualitas setiap produk untuk menjaga kepercayaan konsumen. Divisi finansial akan melakukan rekap transaksi keuangan yang dilakukan oleh Borneo Company dan dibuat dalam laporan finansial bulanan. Sinergi kerja sama antar divisi dan corporate secretary dipandu oleh CEO sangat mempengaruhi performa dari Borneo Company.

Penilaian dari mata kuliah IBE ini adalah terutama dilihat dari konsistensi antara business plan yang disusun pada IBE I dan eksekusi yang dilaksanakan pada IBE II. Setelah mata kuliah IBE berakhir dengan penilaian laporan akhir dan presentasi akhir, setiap anggota Borneo Company berhak memilih untuk melanjutkan pemasaran brand Deer River atau tidak. Dengan adanya mata kuliah IBE ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktik bisnis setelah mengaplikasikan teori dan ilmu pengetahuan bisnis yang diberikan dosen dan tutor. Oleh karena itu, mata kuliah IBE merupakan katalis untuk mendorong generasi muda menjadi entrepreneur yang berkontribusi dalam pembangunan negara.

 Oleh: Reza Marta Fawzy (@DeerRiverID)

Sumber gambar: Instagram DeerRiver dan SBM-ITB


scan for download