Webinar SAPPK ITB 2023: Mengkaji Ketahanan Iklim Perkotaan di Indonesia

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

hybrid

BANDUNG, itb.ac.id – Webinar Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB seri ketujuh mengangkat topik “Harnessing Urban and Regional Resilience in the Era of Global Crises” yang dilakukan secara bauran () di Ruang JFP Lantai 2 Labtek IXA SAPPK ITB serta melalui platform Zoom Meeting, Rabu (30/08/2023).

Salah seorang pemateri webinar kali ini ialah dosen pada Kelompok Keahlian Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan SAPPK ITB, Nurrohman Wijaya, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. Beliau menyampaikan presentasi berjudul “Assessing Urban Climate Resilience in Indonesia”. Beliau berbagi pengalaman dan penelitiannya yang sedang berlangsung dalam mengembangkan kerangka ketahanan iklim perkotaan.

Salah satu poin utama yang disampaikan yakni dampak perubahan iklim terhadap bencana, terutama di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa peningkatan frekuensi curah hujan, musim kemarau yang panjang, dan banjir dapat berdampak negatif pada sosial ekonomi dan infrastruktur perkotaan.

“Data Badan Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa 95% kejadian bencana di Indonesia berkaitan dengan iklim, dengan banjir sebagai bencana yang paling sering terjadi,” ujarnya.

Webinar ini juga membahas pentingnya mengidentifikasi strategi dan rekomendasi yang tepat untuk mengurangi risiko dan dampak perubahan iklim di perkotaan. Pertumbuhan penduduk perkotaan dan urbanisasi menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai.

Penelitian beliau bertujuan mengevaluasi tingkat ketahanan perkotaan terhadap perubahan iklim, dengan fokus pada kota-kota pesisir di Indonesia. Penelitian ini menggunakan berbagai variabel dan dimensi, termasuk ekonomi, infrastruktur, sosial, peraturan pemerintah, dan lingkungan.

Hasil penelitian beliau mengidentifikasi tiga kekhawatiran utama terkait dengan ketahanan iklim perkotaan, yaitu ilmu pengetahuan, praktis, dan kebijakan. Penelitian ini akan menjadi landasan untuk pengembangan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ketahanan iklim perkotaan dan merumuskan kebijakan yang tepat.

Dalam kesimpulannya, beliau menyatakan perlunya lebih banyak koneksi antara pemodelan kuantitatif perubahan iklim dengan kebijakan ketahanan iklim. Selain itu, pemodelan kuantitatif perubahan iklim juga perlu menjadi bagian integral dari perencanaan perkotaan. Terakhir, perlu ada pendekatan global yang dapat diterapkan dalam konteks kebijakan nasional untuk ketahanan terhadap perubahan iklim.

Webinar SAPPK 2023 sesi ke-7 ini memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan peluang dalam menghadapi perubahan iklim di perkotaan dan regional, serta menggali solusi untuk masa depan yang lebih tahan terhadap krisis global.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh



scan for download