PSLH ITB dan Universitas Udayana Membahas Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial dalam Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH)

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id—Pada Jumat, 3 Februari lalu, webinar bertajuk “Gender Equity, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) in Water Sanitation and Hygiene (WASH)” diadakan dengan mengundang beberapa pembicara. Webinar ini bertujuan untuk membahas isu WASH yang berfokus pada inklusivitas sosial, penyandang disabilitas, dan kesetaraan gender.

Acara ini merupakan kolaborasi dari beberapa pihak, di antaranya adalah Center for Public Health Innovation, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, dan Pusat Studi Lingkungan Hidup Institut Teknologi Bandung.

Pembicara pertama, yakni Dr. Anindrya Nastiti, S.T., M.T., salah satu dosen Teknik Lingkungan dan Rekaya Infrastruktur Lingkungan ITB, membawakan materi mengenai sanitasi yang berkelanjutan untuk kelompok marginal di Indonesia Timur. Ia memaparkan hasil riset yang dilakukan di NTB dan NTT, terutama Manggarai Barat dan Lombok Tengah, mengenai praktik sanitasi, mulai dari persepsi masyarakat hingga penelitian dan perilaku. Selain itu, ia juga menganalisis peluang, hambatan dan memberikan rekomendasi terkait sanitasi di daerah tersebut.

Bronwyn Powell, pembicara selanjutnya, membahas mengenai air, sanitasi, dan hygiene yang inklusif secara social di lokasi wisata. Pariwisata adalah salah satu kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi ia juga banyak menggunakan sumber daya alam (terutama air) sehingga harus diperhatikan penyelenggaraannya. Ia mengenalkan konsep Leave No One Behind (LNOB) dalam WASH. LNOB memiliki 3 prinsip, yakni examine, empower, dan enact dalam bergerak untuk mengatasi isu.

Selanjutnya, Silvia A. Landa berbagi mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang Berkesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (STBM GESI) di Indonesia dan kebutuhan riset ke depan. Ia membagikan kisahnya saat bekerja di Kab. Manggarai, NTT dan Sumbawa, NTB.

Pembicara ketiga memberikan penjelasan terkait STBM GESI berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika bekerja di Yayasan Plan International Indonesia. Konsep kebijakan STBM secara garis besar terdiri dari 5 pilar pola perilaku hidup sehat, yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah padat rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga. Ia turut memaparkan hasil pembelajaran yang ia dapatkan terkait institusi, regulasi, perencanaan dan pengawasan, hingga pendanaan.

Pembicara terakhir adalah Edmund Weking yang berkisah perihal pengalaman WaterAid dalam GEDSI WASH. WaterAid dimulai pada 1981 dan kini sudah tersebar di 27 negara global. WaterAid berupaya untuk menyelesaikan masalah ketimpangan akses, pembagian sumber daya, dan pengambilan keputusan dalam WASH. Edmund membagikan framework yang digunakan serta pengalaman yang telah dilewati oleh WaterAid.

Reporter: Hasna Khadijah (Teknik Lingkungan 2019)


scan for download