MTI Adik Asuh Jalan-Jalan ke Museum Geologi
Bandung, itb.ac.id - Minggu (18/3) pagi, sekitar pukul 8.00, di selasar Campus Center (CC) timur, tampak sekitar 15 orang anak dan mahasiswa Teknik Industri ITB asik bersendagurau. Rupanya, hari itu akan dilaksanakan acara jalan-jalan adik asuh bersama kakak asuh MTI ke Museum Geologi. MTI Adik Asuh adalah salah satu program kerja divisi Pengabdian Masyarakat, Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI). Program ini merupakan bentuk kepedulain dan aksi nyata dari mahasiswa tekni industri dalam rangka membantu pendidkan adik-adik yang masih duduk di sekolah dasar. Acara jalan-jalan ini sendiri merupakan salah satu fasilitas yang mempertemukan langsung kakak asuh dengan adik asuhnya.
Awalnya, suasana masih kaku karena belum saling kenal. Namun setelah diadakan beberapa permainan, suasana menjadi hangat dan menyenangkan. Pukul 10.00, rombongan yang terdiri dari sekitar 15 kakak asuh dan adik-adik asuhnya berangkat ke Museum Geologi. Di sana, setelah puas melihat berbagai macam koleksi batu-batuan dan fosil museum, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di taman Lansia yang terletak tepat di seberang Museum Geologi. Selesai makan, para adik dipersilakan menulis kesan pesannya tentang acara hari itu.
Sulistyo Adi (Teknik Industri 2005), penanggung jawab acara ini menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sekitar tiga bulan. Setiap bulannya, ditarik iuran dari mahasiswa teknik industri. Untuk donatur tetap, dipungut minimal 25 ribu per bulan, namun bagi yang ingin menyumbangkan uangnya secara bebas, juga diperbolehkan. Jumlah penerima bantuan ini sebanyak 18 orang dari kelas 5 dan kelas 6 di tiga sekolah dasar di sekitar ITB.
Pengalokasian dana setiap bulan untuk setiap anak bervariasi, tergantung dari kebutuhannya. Rata berkisar Rp 20.000,00 yagn dipergunakan untuk uang ujian, membeli perlengkapan belajar atau buku latihan soal, yang terutama dibutuhkan anak kelas 6. Untuk uang sekolah sendiri, di ketiga sekolah tersebut sudah mendapat bantuan dari program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program MTI Adik Asuh ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga dapat membantu anak-anak berprestasi lainnya untuk dapat meningkatkan kualitas belajar dan prestasinya.
Awalnya, suasana masih kaku karena belum saling kenal. Namun setelah diadakan beberapa permainan, suasana menjadi hangat dan menyenangkan. Pukul 10.00, rombongan yang terdiri dari sekitar 15 kakak asuh dan adik-adik asuhnya berangkat ke Museum Geologi. Di sana, setelah puas melihat berbagai macam koleksi batu-batuan dan fosil museum, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di taman Lansia yang terletak tepat di seberang Museum Geologi. Selesai makan, para adik dipersilakan menulis kesan pesannya tentang acara hari itu.
Sulistyo Adi (Teknik Industri 2005), penanggung jawab acara ini menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sekitar tiga bulan. Setiap bulannya, ditarik iuran dari mahasiswa teknik industri. Untuk donatur tetap, dipungut minimal 25 ribu per bulan, namun bagi yang ingin menyumbangkan uangnya secara bebas, juga diperbolehkan. Jumlah penerima bantuan ini sebanyak 18 orang dari kelas 5 dan kelas 6 di tiga sekolah dasar di sekitar ITB.
Pengalokasian dana setiap bulan untuk setiap anak bervariasi, tergantung dari kebutuhannya. Rata berkisar Rp 20.000,00 yagn dipergunakan untuk uang ujian, membeli perlengkapan belajar atau buku latihan soal, yang terutama dibutuhkan anak kelas 6. Untuk uang sekolah sendiri, di ketiga sekolah tersebut sudah mendapat bantuan dari program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program MTI Adik Asuh ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga dapat membantu anak-anak berprestasi lainnya untuk dapat meningkatkan kualitas belajar dan prestasinya.
scan for download