Kuliah Lapangan Karangsambung 2024: Menjelajahi Dasar Samudra dan Kaitannya dengan Ilmu Pertambangan
KEBUMEN, itb.ac.id - Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Kuliah Lapangan di Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Juli-2 Agustus 2024 yang diikuti oleh 134 mahasiswa Teknik Pertambangan ITB angkatan 2022. Kegiatan ini memberikan gambaran langsung mengenai mata kuliah yang sudah dipelajari mahasiswa selama 2 semester.
Karangsambung dikenal sebagai dasar samudra yang tersingkap. Di sana, terdapat berbagai formasi batuan yang terbentuk selama jutaan tahun melalui berbagai proses geologi. Karangsambung selalu menjadi pilihan Prodi Teknik Pertambangan untuk melakukan kuliah lapangan tiap tahunnya karena menyimpan fenomena serta bukti proses geologi yang unik dan lengkap.
Kuliah ini terbagi dalam empat hari eksplorasi formasi batuan serta kaitannya dengan ilmu pertambangan. Pada hari pertama, peserta diajak mengamati batuan pada Formasi Jatibungkus, Waturanda, Kali Gending, serta Bukit Pasanggrahan. Selain itu, dilakukan pengetesan kualitas air di Sungai Luk Ulo dan pengukuran kedudukan batuan menggunakan kompas geologi.
Pada hari kedua, peserta menjelajahi wilayah Kali Jebuk, Gunung Parang, hingga Puncak Bukit Pentulu Indah. Di Gunung Parang, dilakukan pengukuran kualitas massa batuan menggunakan metode scanline. Hari kedua ditutup dengan pemetaan topografi menggunakan Total Station.
Pada hari ketiga, peserta mengunjungi berbagai singkapan batuan di Formasi Kali Mandala, Pucangan, Totogan, Watu Kelir, dan Kali Brengkok. Di setiap pemberhentian, dilakukan penentuan koordinat menggunakan kompas geologi juga pengambilan sampel batuan untuk diidentifikasi sifat dan jenisnya.
Pada hari keempat, peserta mempelajari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kali Gending sebagai contoh bahwa dalam proses penambangan harus disiapkan pengolahan limbah yang baik dan tidak mencemari lingkungan. Kuliah lapangan diakhiri dengan kegiatan susur sungai.
Hal lainnya yang juga menarik dari Kuliah Lapangan ini adalah mahasiswa diharuskan tinggal bersama warga setempat. Peserta dibagi dalam beberapa rumah milik warga. Pengalaman baru ini melatih mahasiswa membaur dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.
Banyak pelajaran yang dapat diambil. Salah satu peserta Kuliah Lapangan, M. Hafidz Haqiki mengatakan, “Rumah yang saya tempati hanya ditinggali oleh sepasang suami istri karena anak-anaknya sudah menikah. Hal ini mengingatkan saya untuk selalu meluangkan waktu bersama keluarga.”
Kegiatan ini merupakan pengalaman yang memberikan banyak pelajaran berharga bagi pesertanya. Kesempatan mengamati bukti fenomena geologi, mengidentifikasi berbagai jenis batuan, serta menggunakan berbagai alat yang menunjang keprofesian sangat menggambarkan pengaplikasi ilmu pertambangan itu sendiri.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)
scan for download