ITB Tetap Berkomitmen Menjalankan Pendidikan Berkualitas dalam Program Multikampus

Oleh Adi Permana

Editor -

Gerbang ITB Kampus Cirebon. (Foto: Adi Permana)

BANDUNG, itb.ac.id--Dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Institut Teknologi Bandung telah menyelenggarakan program multikampus. ITB merencanakan pengembangan untuk beberapa kampus, yaitu ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon, yang sampai dengan saat ini masih terus berjalan.

Pada acara Open House Pendidikan ITB 2022, Dian Rosleine, S.Si., M.Si., Ph.D., selaku perwakilan dari ITB Kampus Jatinangor menjelaskan fasilitas dan kegiatan yang dilakukan di Kampus Jatinangor. Akses dari Kampus Ganesha juga mudah karena disediakan bus oleh ITB untuk antar-jemput. Saat ini Kampus Jatinangor berfokus pada ecocampus dan sustainable living karena lingkungan kampus yang masih terdapat banyak hutan.

“Pada Kampus Jatinangor mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan seperti himpunan, Olimpiade Jatinangor, dan diskusi dengan direktorat menggunakan acara Kopi Sore. Fasilitas di Jatinangor juga sudah dapat menunjang kegiatan di kampus serta terdapat 5 tower asrama. Lingkungan kampus juga masih terdapat banyak hutan sehingga cukup tenang untuk belajar,” jelas Dian.

Dr. Gita Winata selaku perwakilan dari ITB Kampus Cirebon menjelaskan fasilitas serta kegiatan di Kampus Cirebon. ITB di Kota Cirebon memiliki dua kampus yang berlokasi di Watubelah dan Arjawinangun. Pada saat ini sudah terdapat tujuh program studi yang menjalankan perkuliahan di kampus.

“Mahasiswa ITB Cirebon sudah pindah dari Kampus Jatinangor pada Januari 2022 yang rencana awalnya pada 2020, tapi terhambat karena pandemi. Lokasi kampus unik karena dibelah oleh sungai. Kegiatan mahasiswa sudah berjalan dengan fasilitas yang sudah menunjang. Cirebon merupakan kota yang kaya akan budaya maka pengalaman belajar di Cirebon sangat berhubungan dengan budaya dan masyarakat sekitar,” jelas Gita.

Pada acara ini dijelaskan Program Merdeka Belajar terutama yang bekerja sama dengan Universitas Padjajaran. Dr. Eng. Ir. Paramashanti, S.T., M.T., selaku Kepala Subdirektorat Administrasi Pendidikan, Direktorat Pendidikan ITB menjadi pembicara pada penjelasan ini. Program kolaborasi ITB dan Unpad membuka peluang untuk mengambil mata kuliah yang tidak ada di ITB, tetapi ada di Unpad.

“Kolaborasi merupakan hal penting terutama saat kerja maka harus disiapkan dari kuliah. Program Merdeka Belajar memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar di kampus lainnya. Pada semua prodi terdapat slot minimal 3 SKS dari 144 SKS untuk mata kuliah pilihan luar program studi. Saat ini kesempatan diperluas dengan bisa mengambil mata kuliah dari Unpad sehingga dapat merasakan menjadi mahasiswa Unpad dengan nomor induk dari Unpad. Biaya yang dikeluarkan sama dengan biaya kuliah ITB. Rencana untuk program ini ke depan adalah terdapat Program Sarjana minor,” jelas Paramashanti.

ITB berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan setara dalam program multikampus. Pada saat ini terdapat juga kesempatan kuliah di kampus lain dengan Program Merdeka Belajar. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa di kampus berbeda maupun di universitas berbeda.

Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)


scan for download