ITB Press Selenggarakan Talkshow Memahami Digitalisasi dalam Bisnis

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id – ITB Press, salah satu publisher ITB, menyelenggarakan acara ITB Press Show sebagai platform diskusi yang melibatkan alumni ITB dan pihak umum. ITB Press Show episode 1 tayang pada 1 Juli 2023 melalui kanal Youtube ITB Press TV.

Pada episode perdana ini, tema yang dibawakan yaitu talkshow digital bisnis. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aspek-aspek kunci digitalisasi dalam bisnis dan memberikan wawasan kepada para peserta mengenai praktik terbaik, strategi, dan perkembangan terbaru di dunia digital.

Talkshow dihadiri oleh Arum Silviani sebagai narasumber, serta dipandu oleh Ghifalda Annisa (Kewirausahaan 2021, Duta Wirausaha ITB 2023). Arum Silviani merupakan seorang dosen dari Universitas Multimedia Nusantara dan pendiri Antasena Project.

Dalam pembukaannya, Arum mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan digital yang paling pesat di Asia Tenggara. Menurut Arum, situasi darurat yang dialami dunia akibat pandemi COVID-19 telah mempercepat pergeseran ke arah digitalisasi. “Awalnya, digitalisasi dianggap sebagai alternatif, tetapi sekarang menjadi keharusan dalam berbisnis,” ujarnya.

Arum menjelaskan bahwa bisnis yang ingin sukses saat ini harus ramah digital untuk mendapatkan eksposur yang lebih luas dan mudah menjangkau audiens. Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital seperti media sosial untuk membangun brand dan membangun hubungan dengan pelanggan potensial.

Di era digital ini, penting bagi bisnis untuk menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan yang berubah. Dia mengamati bahwa beberapa bisnis masih kurang memanfaatkan teknologi digital, bahkan masih minim pengetahuan tentang internet. Arum berpendapat bahwa para pelaku usaha harus mengenali pelanggan mereka dan menyediakan pengalaman yang ramah digital agar dapat bersaing dengan produk impor dan e-commerce.

Lebih lanjut, Arum berbagi tips tentang berbisnis di era digital. Dia menyoroti pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai platform pemasaran yang efektif. Dengan menggunakan iklan berbayar di Instagram, Facebook, atau TikTok, bisnis dapat menjangkau audiens target secara lebih spesifik dan efisien.

Selain itu, Arum juga menyarankan untuk membangun brand persona dan audiens persona melalui sosial media untuk meningkatkan daya tarik bisnis. Setelah membangun kehadiran di media sosial, bisnis dapat mempertimbangkan untuk membuka toko online atau memanfaatkan marketplace sebagai langkah selanjutnya.
Dalam penutup wawancaranya, Arum memberikan tips dan trik tambahan bagi pebisnis yang ingin memulai bisnis digital. Dia menyarankan untuk memulai dengan pembuatan akun media sosial yang jelas, dengan nama yang mudah diingat dan dibaca. Selanjutnya, Arum menekankan pentingnya rutin melakukan posting berkualitas dan mengubah akun sosial media menjadi akun bisnis. “Dengan mengubah akun menjadi akun bisnis, bisnis dapat memanfaatkan iklan berbayar untuk mencapai audiens yang lebih luas,” jelasnya.

Di akhir talkshow, Alda menyimpulkan bahwa bisnis di era digital harus beradaptasi dengan perubahan perilaku pelanggan. Dengan memanfaatkan strategi pemasaran digital yang tepat, berbasis media sosial, dan dengan memahami segmen pelanggan yang spesifik, bisnis dapat meraih kesuksesan di tengah perkembangan digital yang pesat.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)


scan for download