ICISS 2023: Konferensi untuk Kupas Masalah Perkotaan dan Sumber Daya Alam

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Kelompok Riset Teknologi Informasi ITB menyelenggarakan International Conference on ICT for Smart Society (ICISS), pada Rabu dan Kamis (6-7/9/2023) di Aula Timur, Kampus ITB Ganesha, Bandung. Agenda ini merupakan konferensi internasional ke-13 yang diselenggarakan oleh Kelompok Riset Teknologi Informasi ITB.

Latar belakang diadakannya konferensi ini salah satunya sejalan dengan komitmen dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi yang dihasilkan oleh para dosen.

I Gusti Bagus Baskara Nugraha, S.T., M.T., Ph.D., dari Kelompok Keahlian Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB mengatakan terdapat 190 paper submission dari 8 negara yang dikirimkan untuk dipresentasikan pada agenda ini.

"Setelah dikaji secara cermat, terdapat 134 presentasi yang dibagi dalam 23 sesi pada konferensi yang berlangsung dua hari ini, siap untuk dipresentasikan," katanya.

Tak hanya itu, ICISS 2023 pun bertujuan guna memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan saat ini. Mulai dari meningkatnya urbanisasi, pertumbuhan penduduk yang tidak merata, perubahan iklim, meningkatnya polusi, serta sumber daya alam yang sulit untuk dikurangi.

Ketua Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB, Prof. Dr.Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng., menekankan betapa pesatnya urbanisasi pun membawa permasalahan dalam pengelolaan lingkungan, kesejahteraan sosial, serta pertumbuhan ekonomi.

"Hal tersebut mengarah pada pengembangan konsep smart city yang mencakup integrasi manusia sebagai entitas sosial yang berharga, dengan infrastruktur dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan standar hidup," ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Dr. Tutun Juhana, S.T., M.T., menyampaikan mengenai pentingnya lembaga akademik memberikan bimbingan dan pengetahuan untuk pemerintah setempat, dunia usaha, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menghadapi tantangan yang muncul, seiring dengan pesatnya urbanisasi.

Acara ini pun menghadirkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Dalam kesempatan ini, beliau berbicara mengenai integrasi aplikasi kesehatan ke dalam platform SatuSehat yang telah terstandarisasi, interoperable, dan aman.

Agenda juga diisi dengan diskusi panel dari beberapa narasumber, seperti Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi di Kementerian BUMN, M.Rizal Kamal, yang menyampaikan materi mengenai dukungan Kementerian BUMN terhadap implementasi smart city yang meliputi energi terbarukan, teknologi dan pelayanan publik digital serta infrastruktur transportasi cerdas.

Kemudian ada Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otoritas IKN, Prof Ali Berawi, M.Eng.Sc.Ph.D, yang mengisi materi mengenai proyeksi IKN yang direncanakan menjadi kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan.

"Prinsip pembangunan Nusantara adalah kota modern masa depan, menekankan pada konsep hijau, berketahanan, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas. Nusantara bertujuan menjadi kota yang dinamis dan inklusif. Siap menghadapi perubahan masa depan dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup," ujarnya.

Terdapat pula narasuber lainnya seperti dari President Strategy and Partnership, Nanyang Technology University, Prof. Lam Kwok Yan, yang menyampaikan materi mengenai "Smart System for Safety and Security". Lalu ada juga Dr.Fadhil Hidayat, S.Kom., M.T., dari PIKKC ITB dengan topik "Digital Twin Infrastructure".

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Direktur Research Strategy and Innovation Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, Dr. Venkatachalam Anbumozhi, yang menyampaikan materi "Smart Energy and Utilities for Sustainable Cities". Ada juga pemaparan dari CEO Bluebird Group mengenai "Mobility as a Service dan Andrew Khaw sebagai Regional Director of Corporate Affairs for Southeast Asia and Oceania region of Samsung Asia dengan tema Mobile Tech Support for Smart City".

Dalam kesempatan ini dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ITB dengan PT. Samsung Electronics Indonesia mengenai kemitraan pengembangan teknologi digital berbasis lingkungan berkelanjutan. MoU ditandatangani oleh Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana, M.Sc., Ph.D., sebagai perwakilan dari ITB serta Andrew Khaw sebagai perwakilan dari PT. Samsung Electronics Indonesia.

Sementara itu, International Conference on ICT for Smart Society (ICISS) yang selanjutnya rencananya akan diselenggarakan pada Desember 2023 mendatang.


scan for download