Dosen Teknik Fisika ITB Buat Perangkat Pencitraan pada Dunia Kesehatan

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id--Dosen-dosen di Teknik Fisika ITB telah membuat perangkat perangkat pencitraan pada dunia kesehatan. Teknologi ini bernama “Thermal Imaging”. Penelitian ini dilaksanakan oleh Dr. Suprijanto, S.T, M.T., Naila Zahra, S.T, M.T., dan Tri Untoro, S.T, M.T.

Pada teknologi ini terdapat komponen bernama thermal microbolometer. “Thermal microbolometer mendeteksi radiasi inframerah di tubuh kita untuk dianalisis citranya,” ujar Dosen KK Instrumentasi dan Kontrol Teknik Fisika ITB, Dr. Vebi Nadhira, S.T, M.T., dalam webinar “Manfaat Perangkat Pencitraan Pada Dunia Kesehatan”, Selasa (25/5/2021).

Selain thermal imaging, para staf pengajar Teknik Fisika ITB juga melaksanakan riset yang membuahkan hasil berupa alat dan teknologi untuk pencitraan yaitu tomografi optik, deteksi perubahan warna pada gigi, pengujian penyebaran cairan pada masker, pendeteksi kelembaban kulit, deteksi awal penyakit kuning pada bayi, dan pemetaan posisi jarum pada citra USG. Pada pemaparan materi ini, deteksi awal penyakit kuning pada bayi dan pemetaan posisi jarum pada citra USG menjadi hasil penelitian yang paling rinci pembahasannya.

Salah satu hasil penelitian tentang pencitraan pada kesehatan untuk screening adalah pemetaan posisi jarum pada citra USG. ini dilaksanakan juga oleh beberapa sivitas akademika Teknik Fisika ITB yaitu beberapa mahasiswa dan dosen. Dosen Teknik Fisika ITB yang terlibat pada penelitian ini adalah Dr. Suprijanto, S.T, M.T. dan Guru Besar KK Instrumentasi dan Kontrol Teknik Fisika ITB, Prof. Dr. Eng. Ir. Deddy Kurniadi, M.Eng.

“Riset ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan USG yang sering kali menggunakan jarum untuk melakukan pencitraan. Namun, ketika USG dilakukan, jarum yang dimasukkan tersebut sering tak terlihat. Riset ini dilakukan untuk menemukan teknologi yang dapat membuat jarum pada USG dapat terlihat dengan jelas,” ujar Vebi. Selain itu, salah satu rumus matematis yang digunakan pada penelitian ini adalah linear derivative. Linear derivative berfungsi untuk mengestimasi atau menentukan area posisi jarum yang dimasukkan ketika melakukan USG.

Sementara itu, salah satu hasil penelitian tentang pencitraan pada kesehatan untuk identifikasi penyakit atau diagnosis awal adalah deteksi awal penyakit kuning pada bayi. Penelitian ini juga dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa dan beberapa dosen Teknik Fisika, di antaranya adalah Dr. Ir. Eko Mursito Budi, M.T., Dr. Ir. Endang Juliastuti, M.S., dan Naila Zahra, S.T., M.T. Metode yang dipakai pada penelitian ini bernama Metode Kramer. “Sebelum ke dokter, dengan metode kramer kita bisa melakukan pencitraan untuk mendeteksi penyakit kuning pada bayi,” ujar Vebi.

Data sampel untuk penelitian ini didapat dengan cara mengambil 10 buah citra pada 49 pasien bayi. Untuk mengambil citra yang diperlukan, digunakan kamera yang diberi jarak 50 - 60 cm di atas bayi dan juga kartu warna berjarak 5 - 10 cm di samping perut bayi. Setelah mendapatkan citra mentah, dilakukanlah proses pemfilteran lalu koreksi warna. Setelah itu, dilakukan juga segmentasi kulit melalui konversi ke ruang warna lab, lalu beralih ke konversi ke ruang spesifik, akuisisi data statistik warna kulit sampel, dan terakhir dilakukanlah estimasi dengan regresi linear.

Reporter : Yoel Enrico Meiliano (TPB FTI 2020)


scan for download