Dosen ITB: Pantai Sayang Heulang Punya Potensi Jadi Lokasi Agrowisata

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Sumber foto: detiknews

BANDUNG, itb.ac.id—Pantai Sayang Heulang yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belakangan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk menikmati keindahan pantai di bagian barat Jawa. Terutama dengan adanya BeachWalk, pemandangan karang yang indah, serta keberagaman spesies yang dapat dilihat di pantai yang kaya akan mata lembu ini.

Mata lembu yang dimaksud bukan dalam arti harfiah, melainkan julukan untuk spesies siput yang hidup menempel pada karang dan bisa dikonsumsi mentah maupun dalam masakan. Selain kaya akan mata lembu, pantai Sayang Heulang juga kaya akan berbagai jenis rumput laut yang bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Pada kunjungannya, tim penelitian yang dibentuk oleh Dr. Handajaya Rusli, S.Si., M.Si., menemukan tiga jenis rumput laut utama, yaitu Sargassum sp, Gracilaria sp, dan Ulva lactuca.

Tim penelitian Laboratorium Kimia Analitik ITB telah meneliti dan menganalisis rumput laut yang disampel di Pantai Sayang Heulang. Penelitian menunjukkan bahwa empat kandungan utama berturut-turut selain air pada rumput laut adalah abu (mineral), karbohidrat, protein, dan lemak. Jenis karbohidrat yang ditemukan bukanlah amilosa dan amilopektin, melainan jenis karbohidrat lain yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, lemak yang terkandung dalam rumput laut bukan hanya asam lemak yang umum dikonsumsi, namun juga fospolipid, glikolipid, sterol, dan oksilipins.

“Fakta ini menunjukkan bahwa beberapa jenis rumput laut dapat membantu pengobatan kolesterol. Aplikasi lain adalah isolasi alginat dan agarosa, pembuatan isian minuman, salad, permen, serta nori lokal,” kata Dr. Handajaya. Penelitian tentang potensi rumput laut di Pantai Sayang Heulang dilakukan oleh Dr. Handajaya Rusli, S.Si., M.Si., dari Kelompok Keahlian Kimia Analitik ITB seperti yang ditulis di Rubrik Rekacipta ITB edisi Selasa, 26 Juli 2022 di Media Indonesia.

Dengan berbagai kekayaan baik dalam sektor sumber daya alam maupun wisata ini, Pantai Sayang Heulang memiliki potensi tinggi untuk dijadikan lokasi agrowisata. Agrowisata memanfaatkan keindahan alam dan pengetahuan tentang pertanian sumber daya di daerah tersebut untuk menarik para wisatawan. Konsep agrowisata memberikan berbagai dampak baik pada suatu daerah, salah satunya dengan pendapatan dari pertanian dan juga usaha akomodasi wisata.

Pengembangan agrowisata Pantai Sayang Heulang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Masukan dari peneliti dibutuhkan untuk memilih daerah tanam, teknik penanaman, dan jenis rumput laut ideal yang akan dikembangbiakkan. Selain itu, peran dinas terkait, universitas-universitas di Jawa Barat, bahkan keilmuan lain juga diperlukan sebagai akselerator usaha pewujudan pusat agrowisata ini.

“Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin didirikan lembaga penelitian yang difokuskan untuk pengembangan rumput laut di Pantai Sayang Heulang. Terakhir dan tidak kalah penting adalah peran para investor yang serius, sehingga hasil panen rumput laut dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Apabila dilakukan dengan tepat, pengembangan ini dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak yang berkontribusi, dan membuat pantai Sayang Heulang lebih populer di kalangan wisatawan,” tulisnya seperti dikutip dari halaman Rekacipta ITB.

Selain itu, kerja sama tidak hanya berhenti pada proses pengembangannya, namun juga pelaksanaannya. Proses edukasi, pelatihan, dan pemberian modal usaha bagi masyarakat lokal juga penting untuk mengenalkan mata pencaharian baru yaitu petani rumput laut. Selain untuk kepentingan pertanian, pelatihan dan pendampingan juga diperlukan agar warga dapat membuat aktivitas wisata dan edukasi yang menarik, seperti pembiakan, pengamatan, dan pemanenan rumput laut oleh wisatawan.

Reporter: Luisa Carmel (Teknik Kimia, 2021)


scan for download