Kunjungi Sekolah, Mahasiswa ITB Sosialisasikan Dampak Negatif Perundungan dan Etika Bermedia Sosial

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id–Perundungan atau bullying memiliki dampak negatif bagi anak. Kasus-kasus perundungan juga sering terjadi di kalangan anak-anak. Beberapa waktu lalu, Mahasiswa ITB terjun langsung ke SD dan SMP Pertiwi Bandung untuk melakukan kegiatan sosialisasi terkait bahaya perundungan dan etika media sosial. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 April dan 12 Mei 2022.

Kegiatan ini berjudul Urgensi Berperilaku Positif dalam Setiap Ruang Sosial di SD-SMP Pertiwi Bandung. Kegiatan ini terbagi menjadi dua hari. Hari pertama (9/5/2022) dilaksanakan di SD Pertiwi Bandung sedangkan hari kedua (12/5/2022) dilaksanakan di SMP Pertiwi Bandung.

Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa kelompok 2 mata kuliah Pendidikan Karakter-KU4093. Kelompok ini beranggotakan Amanda Febriani (Ketua), Christian Constantine, Anam Rais Assidiq (Asisten), Gaberaja Samuel Roosevelt Sidauruk, Andika Choirun Al Fisha, Laura Tessalonika, dan Nauval Rifky.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan siswa dan mencegah perilaku negatif di media sosial. “Sekolah yang dijalani secara online memungkinkan terjadinya kenaikkan kasus bullying di mana ketidakcocokan serta dominasi bisa terjadi,” ujar Amanda, ketua kelompok 2.

Selain itu, sekolah daring cenderung meningkatkan frekuensi siswa menggunakan media sosial. “Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan awareness, serta kesadaran tentang bahaya dari bullying untuk siswa SD dan pentingnya beretika di media sosial untuk siswa SMP,” tambahnya.

Kegiatan hari pertama diisi dengan pemaparan materi terkait perundungan terlebih dahulu. Setelah itu masuk ke sesi interaktif berupa studi kasus yang dikemas dalam permainan peran. Setelah selesai, dilanjutkan kuis dan pembagian hadiah. Acara hari pertama ditutup dengan pembagian takjil.


Berlanjut ke hari kedua, kegiatan beralih ke siswa SMP. Kegiatan yang dilakukan hanya berbeda dari topik yang dibahas, yakni terkait etika di dunia maya/media sosial. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi kuis berhadiah.

“Kedua acara berjalan dengan mulus di mana para peserta sangat antusias dengan materi yang diberikan dan para guru mendukung penuh tema serta teknis acara yang dilakukan,” ujar Amanda menjelaskan keadaan di lapangan.

Mereka sangat berharap nilai-nilai pada materi bisa tersampaikan dengan baik dan peserta mendapatkan hal berharga. “Dengan adanya kegiatan ini, semoga hubungan mahasiswa dengan sekolah bisa terjalin dengan baik,” tutur Amanda. Mereka juga berpesan semoga acara ini bisa menjadi kickstarter dari acara-acara luar biasa yang nantinya dilakukan di SD/SMP Pertiwi.

Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)


scan for download