Alumni Teknik Fisika ITB Paparkan Desain Integrated Operation Center Milik Industri Migas

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id—Persatuan Insinyur Indonesia dan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan webinar dalam seri Knowledge Sharing BKTF PII pada Selasa (31/08/2021). Acara yang berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting ini mengangkat tema “Webserver Development for PT Badak NGL Overview and Monitoring (Bontang Plant) to IOC (Integrated Operation Center) at SKK Migas’ Office at Jakarta”.

Webinar kali ini menghadirkan Ir. Rivon Tridesman, S.T., IPM, alumni dari Teknik Fisika ITB yang kini bekerja di PT Badak LNG sebagai Microprocessor Based Engineer, sebagai pemateri utama.

Ir. Rivon memulai sesinya dengan memaparkan latar belakang dari proyek yang sedang dikerjakannya di PT Badak. Menurut kebijakan pemerintah, seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), yaitu pihak yang melakukan eksploitasi migas pada suatu wilayah, dibawahi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pada 2019 SKK Migas mengeluarkan kebijakan yang meminta K3S untuk menghubungkan database yang dimilikinya dengan IOC milik pemerintah.

“Pengembangan IOC dilakukan agar SKK Migas dapat memonitor poin-poin yang penting dari semua K3S supaya dapat melakukan pengambilan keputusan dengan cepat,” ujar Ir. Rivon. Menurutnya, kebijakan ini mengharuskan PT Badak untuk mengintegrasikan basis datanya sehingga dapat dimonitor oleh IOC milik SKK Migas.

Dalam melakukan proses integrasi, Ir. Rivon menyampaikan jika ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah menentukan metode yang paling efektif dan aman untuk mengirimkan data. Yang kedua adalah kompatibilitas sistem dengan control system pada PTB yang digunakan.

Sistem Kontrol Pada PTB

Ir. Rivon kemudian melanjutkan penjelasannya tentang sistem kontrol pada PTB yang digunakan di PT Badak. Tugas monitoring dan pengawasan pada processing area yang dilakukan oleh PTB dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut domain. Domain-domain yang berjumlah sebanyak 16 ini akan meneruskan data yang telah didapatkan ke Plant Information Management System (PIMS).

“PIMS akan menyampaikan indikasi atau monitoring ke level supervisory. PIMS dapat mengirimkan data-data seperti grafik dan real time value ke PIMS-client lainnya ataupun ke office network,” ujar Ir. Rivon.

Desain IOC

Ir. Rivon melanjutkan dengan pemaparan desain integrasi IOC milik PT Badak dan SKK Migas. Menurutnya, ada tiga alternatif utama untuk model jaringan yang dapat digunakan yaitu dedicated network, mirroring server, dan telemetery network.

Metode dedicated network akan memungkinkan SKK Migas mengakses server perusahaan melalui private network PTB. Dengan metode ini, pihak terhubung dapat langsung mengakses sistem kontrol dari PT Badak.

Metode mirroring server akan memungkinkan SKK Migas mengakses salinan data (mirroring) dari server yang dimiliki perusahaan sehingga tidak dapat mengakses bagian sistem kontrol. Metode ini dinilai jauh lebih aman.

Metode telemetery network akan menutup akses internet masuk dari pihak SKK Migas secara total namun tetap memungkinkan pengiriman data keluar melalui pihak ketiga. Metode ini dinilai paling aman dan hampir tidak bisa diretas.

Reporter: Favian Aldilla R (Teknik Sipil, 2019)


scan for download