ITB dan Narasitv Ajak Toleransi Bersama Anak Muda di Era Digital

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id--Kata toleransi sering digaungkan. Namun banyak yang belum bisa memaknai dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Narasi TV dalam Indonesia Butuh Anak Muda seri ITB mengajak para mahasiswa untuk dapat lebih memahami arti keberagaman di Indonesia yang multikultural, serta mendorong anak muda mengambil partisipasi nyata membentuk Indonesia yang lebih baik lagi. Gerakan ini bertujuan membawa perubahan dan mengejar ketertinggalan di Indonesia melalui gagasan, ruang dialog, interaksi dan akses kolaborasi.

Mengambil tema “Menjaga Tutur, Merawat Akur”, acara yang dilaksanakan selama satu hari secara daring pada Sabtu, 19 Juni 2021, berhasil mengundang antusiasme massa kampus untuk berpartisipasi bersama segenap komunitas muda lainnya dalam menyebarkan rasa toleransi di masyarakat sekitar. Dibagi beberapa ruang yaitu Ruang Jadi Paham, Ruang Kita Bisa Apa, Ruang Partisipasi dan Ruang Ekspresi yang masing-masing ruang diisi oleh narasumber dari berbagai komunitas. Sebut saja Hannah Al Rashid, Morgan Oey, Jovial dan Andovi Da Lopez, komunitas Indorelawan, Kawan Bhinneka dan masih banyak lainnya. Terdapat juga penampilan dari musisi tanah air seperti Kunto Aji, Ardhito Pramono, Marsha Zulkarnain dan Tashoora. Selain itu, terdapat juga galeri seni virtual 360 yang berisi hasil karya kolaborasi antara mahasiswa FSRD dengan tim dari Narasi TV yang dapat dinikmati oleh umum.

“Rasa empati dan toleransi tidak bisa diukur dari usia seseorang,“ menurut Morgan Oey selaku duta Indorelawan.org yang menjadi salah satu narasumber di Ruang Jadi Paham.
“Dengan menghargai perbedaan maka hidup harmonis akan dipermudah di tengah keberagaman dan perbedaan RAS, etnis, agama, identitas diri serta hal lainnya,” lanjutnya.

Hasil tertinggi dari pendidikan adalah toleransi, karena semakin seseorang paham perbedaan, dia akan paham makna kebersamaan. Dunia sebagai jutaan kemungkinan, sebagai kesempatan merayakan keberagaman. Anak muda harus mau untuk belajar mendengarkan dan menerima orang lain tanpa memaksakan kehendak karena negeri ini butuh pemuda yang punya semangat untuk mendamaikan dan memajukan negeri.

“Untuk menyepakati perbedaan diperlukan langkah konkrit yang harus dilakukan oleh kaum muda khususnya mahasiswa di era yang serba digital ini,” tutup Najwa Shihab selaku pendiri Narasi TV dalam dialog terakhirnya bersama dengan para mahasiswa ITB.


Reporter: Erika Mariana (Teknik Metalurgi, 2020)


scan for download