Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono: Kampanyekan Ekonomi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Mega Liani Putri

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono hadir di Kampus ITB Ganesha tepatnya di Aula Barat pada Senin (25/01/16) dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) oleh ITB di bidang Pembangunan Berkelanjutan. Dalam sidang terbuka tersebut, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato ilmiah dengan judul "Kontribusi Sains dan Teknologi terhadap Ekonomi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan". Berikut adalah ulasan pidato yang disampaikan di hadapan lebih kurang 900 undangan yang hadir di Aula Barat pagi itu.

Ekonomi Hijau

Pertumbuhan ekonomi cenderung menguras sumber daya alam yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan manusia yang meningkat tajam. Menurut Beliau, model perekonomian yang bertumpu pada supply-demand telah menguras sumber-sumber kehidupan secara berlebihan, menimbulkan kerusakan lingkungan, mengakibatkan kerusakan ekosistem, mengganggu keanekaragaman hayati, serta memunculkan gaya hidup yang konsumtif.

Pada abad ke-21, banyak negara mulai sadar bahwa perlu dilakukan perubahan mendasar berkaitan dengan perekonomian dan pembangunan yang dilaksanakan. Hal tersebut melatarbelakangi konsep ekonomi hijau (green economy). Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), ekonomi hijau adalah sekonomi yang meningkatkan taraf hidup dan sekaligus keadilan sosial, seraya tetap mengurangi secara signifikan risiko lingkungan dan tertabraknya ambang ekologis. "Dalam pengertian yang sederhana ekonomi hijau bisa dijelaskan sebagai ekonomi yang bersifat low carbon, resource efficient, and socially inclusive," tutur Presiden ke-6 RI tersebut.

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat bahwa ada enam faktor penting dalam menyukseskan ekonomi hijau. Pertama, kepemimpinan dan political will dari para pemimpin sebuah negara. Kedua, terdapatnya kebijakan dan regulasi yang tepat. Ketiga, terjadinya investasi dan green business. Keempat,pendidikan bagi semua. Kelima, kontribusi sains, teknologi, dan inovasi. Keenam, kerja sama dan kemitraan internasional.

Pembangunan Berkelanjutan

Mengutip pengertian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa meniadakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

"Cukup lama kita menganut azas dan prinsip pembangunan yang berbunyi pembangunan yang berorientasi pada manusia atau human centered development. Azas ini juga harus kita perbaiki dan tinjau kembali. Menurut saya harus dilengkapi menjadi pembangunan yang berorientasi pada manusia dan sekaligus lingkungan. Kita bisa melengkapinya dengan human centered, environmentally sensitive development," jelas Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

Harapan untuk ITB sebagai Center of Excellence

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan harapannya agar ITB menjadi penjuru, pelopor, dan pemimpin dalam mengubah kehidupan manusia sedunia menjadi kehidupan yang damai, rukun, adil dan berkelanjutan. "Pertahankan status ITB sebagai center of excellence, tetapi juga sekaligus perbesar jangkauan pengabdian institusi terhormat ini ke wilayah yang lebih jauh dan lebih luas, baik pada tingkat nasional maupun dunia," pesan Beliau.

Pada kesempatan lain seusai sidang terbuka, Beliau menyampaikan pesannya kepada mahasiswa ITB, "Teruslah berkreasi. Dapatkan pengetahun seluas-luasnnya. Banyak tugas di Indonesia dan dunia kita. Sebagaimana yang saya sampaikan tadi, apakah berkenaan dengan pembangunan berkelanjutan, ekonomi  hijau, dan kontribusi sains dan teknologi. Itu semua adalah tugas yang harus diemban harus semua, terutama oleh ITB sebagai center of excellence. Jadilah pemimpin yang akan memimpin kita semua nanti dan dunia."


scan for download