Menteri PU Resmikan Rusunawa dan Situ 1 ITB Jatinangor

Oleh Nida Nurul Huda

Editor -

JATINANGOR, itb.ac.id- Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meresmikan 2 unit Twin Block (TB) Rumah Susun Mahasiwa (Rusunawa) dan Situ 1 ITB Jatinangor pada Selasa, (19/11/13). Peresmian yang digelar di Kampus ITB Jatinangor ini juga turut mengundang Rektor ITB, Prof. Akhmaloka dan Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Bambang Riyanto.

Selain meresmikan rusunawa dan situ, Menteri PU juga meresmikan proyek infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman (Cipta Karya) di Provinsi Jawa Barat. Infrastruktur tersebut diantaranya Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) di empat kabupaten yaitu Indramayu, Bogor, Sukabumi, dan Karawang. SPAM IKK berpotensi untuk menambah pelayanan air minum baru untuk 8.800 Sambungan Rumah (SR).

Hunian Berwawasan Lingkungan

Selain dimaksudkan untuk mendukung ITB dalam menyediakan hunian yang layak dan sarana pembinaan bagi mahasiswanya, rusunawa ini juga ditujukan untuk membantu pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengatasi pertumbuhan permukiman kumuh. "Dengan banyaknya mahasiswa pendatang, tentu menyebabkan pertumbuhan permukiman kumuh yang kurang terkendali. Rusunawa merupakan salah satu solusi bagi mahasiswa pendatang yang cenderung memilih tempat terjangkau di sekitar kampus," ujar Djoko.

Terdapat 4 unit TB Rusunawa di dalam kawasan ITB Jatinangor, dimana 2 unit TB sebelumnya sudah diresmikan oleh Menteri PU pada Agustus 2012 lalu. Keempat unit rusunawa ini merupakan hasil kerjasama ITB dengan kementrian PU, yang keseluruhannya telah dihuni dan dikelola dengan baik. Konsep "green city, green campus, & ecocampus" telah diterapkan di kawasan rusunawa. Penataan kawasan rusunawa yang hemat energi, ramah lingkungan, dan dilengkapi oleh Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan sarana pendukung interaksi mahasiswa.

Berbagai fasilitas yang cukup lengkap seperti tempat tidur, lemari, meja belajar, dan kamar mandi dalam diberikan oleh pengelola asrama untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Setiap TB terdiri dari 5 lantai, dengan 4 lantai dikhususkan sebagai hunian. Fasilitas lainnya seperti foodcourt, mushalla, ruang bersama,dapur, dan KKP ITB juga turut mendukung berbagai fasilitas yang ada.

Situ 1 ITB sebagai Sumber Air Baku

Berangkat dari UU No. 07 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yaitu perlunya kawasan konservasi khususnya di wilayah aliran Sungai Citarum, Kementrian PU dan ITB memanfaatkan Sumber Air anak Sungai Cikeruh sebagai situ untuk kepentingan air baku. Saat ini, dengan luas kurang lebih 2 hektar, Situ 1 ITB Jatinangor berkepentingan untuk menyediakan air baku bagi kampus ITB Jatinangor dan masyarakat hilir kampus, irigasi, dan pengendalian banjir maupun kekeringan.

Kedepannya, kedua lembaga ini juga sedang dalam tahap proses pembangunan SPAM Kampus ITB Jatinangor. SPAM tersebut bertujuan dalam pemenuhan kebutuhan air minum Kampus ITB Jatinangor bagi 12.000 orang yang memanfaatkan sumber air baku Situ 1 ITB Jatinangor. SPAM yang direncanakan selesai di tahun 2015 ini akan dirancang khusus sebagai sarana proses belajar dan mengajar, sebagai laboratorium alam, pengembangan dan pelatihan sistem air minum, dan untuk menunjang pengembangan SPAM di seluruh Indonesia.

Secara simbolik, acara peresmian TB Rusunawa dan Situ 1 ITB Jatinangor juga ditandai dengan penanaman pohon Saninten, Petag, dan Campolay serta pelepasan ikan ke dalam situ oleh Menteri PU, Rektor ITB, dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat.


scan for download