Silaturahmi MWA dengan Komunitas Akademik

Oleh prita

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Majelis Wali Amanat (MWA) ITB mengadakan Silaturahmi MWA ITB dengan Komunitas Akademik pada Kamis, 21 Januari 2010 pukul 09.00 s.d 13.00. Bertempat di aula barat ITB, acara ini dihadiri oleh lima orang pembicara inti antara lain Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M. Sc; Mantan Direktur Utama Pertamina, Ir. Martiono Hadianto, MBA; Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin; Ketua MWA, Ir. Yani Panigoro, MM; dan Wakil Ketua MWA Prof. Dr. Ir. Djoko Suharto.
Pada acara ini, Rizal Z. Tamin memberikan presentasi berjudul "Perkembangan Penyusunan Draft Anggaran Dasar BHPP ITB". Dalam presentasinya, Rizal membahas mekanisme perubahan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) menjadi Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP), perkembangan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Anggaran Dasar (AD) BHPP Perguruan Tinggi, serta perkembangan penyusunan Rencana Peralihan.

Martiono Hadianto membahas "Penerapan Primus Inter Pares dalam Tata Kelola Perusahaan". Primus Inter Pares memiliki arti yang pertama (utama) di antara yang sederajat kedudukannya. Dalam penerapan prinsip ini, ada sejumlah karakteristik yang perlu dikembangkan, di antaranya komitmen, fokus, komunikasi dua arah, keterampilan, bersikap positif, dan disiplin diri.

Sementara itu, Djoko Suharto membahas "Pengembangan Rencana Master Plan Akademik ITB". Dalam presentasi ini dibahas tantangan yang dihadapi Indonesia beserta strategi yang dipersiapkan ITB untuk menghadapinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tiga Kali dalam Setahun

Dalam pelaksanaan perannya sebagai badan yang menetapkan kebijakan umum institut dalam bidang non-akademik dan melaksanakan pengawasan atas pengelolaan institut, MWA ITB memiliki beberapa agenda silaturahmi dalam satu tahun. Idealnya, silaturahmi MWA dengan komunitas akademik diadakan sebanyak tiga kali dalam setahun: pada awal tahun untuk sosialisasi kebijakan; tengah tahun untuk monitor pelaksanaan; serta akhir tahun untuk perencanaan kebijakan/kinerja tahun berikutnya.

Yani Panigoro mengungkapkan, "Kebijakan MWA perlu senantiasa disosialisasikan dengan komunitas akademik, sebab, dukungan seluruh pihak dalam pelaksanaan kebijakan sangat diperlukan. Oleh karena itu, silaturahmi semacam ini perlu diadakan secara rutin."

scan for download