Diskusi MLI Februari 2017: Sains, Teknologi & Perempuan

"Apakah Sains dan Teknologi Menerima Kehadiran Perempuan? Sebuah Pertanyaan Terkait Peluang Perempuan dalam Bidang Sains dan Teknologi", bersama Dr. Sidrotun Naim (Alumnus Fulbright)

Laporan dari Pemerintah Amerika Serikat tahun 2011 mengungkapkan bahwa hanya ada kurang dari 25 persen perempuan yang bekerja dalam bidang Science, Technology, Engineering dan Math (STEM) dan persentase perempuan yang melanjutkan gelar sarjana dalam bidang STEM pun masih sangat rendah. Selain itu, disampaikan oleh Beedee (2011) jumlah perempuan dengan gelar STEM yang bekerja dalam bidang terkait masih kurang dibandingkan dengan laki-laki karena perempuan dengan gelar STEM lebih cenderung untuk bekerja di bidang pendidikan atau kesehatan. Lebih lanjut laporan Beede (2011) mengungkapkan tiga alasan yang mendasari situasi ini, yaitu kurangnya role model perempuan, stereotipe terhadap gender, dan kurangnya dukungan keluarga. Sebagai seorang ilmuwan perempuan, saya juga mempertanyakan fenomena ini, terutama mengenai kesempatan bagi para ilmuwan perempuan Indonesia di tingkat nasional dan di arena global. Dengan merenungkan pengalaman saya sendiri dan data yang relevan, dalam diskusi ini saya ingin mengulangi kembali pertanyaan Heather H. Huhman yang dimuat di majalah Forbes tahun 2012: “Dimanakah gerangan perempuan yang setara dengan Steve Jobs dan Mark Zuckerberg?”


*Acara gratis dan terbuka untuk umum

Kamis, 23 Februari 2017. Pukul 14:00-16:00 WIB
Ruang Serbaguna UPT Perpustakaan ITB Lantai 1 Directories

Organizer Moedomo Learning Initiatives (MLI) dan Common Room Networks Foundations bekerja sama dengan American Corner Institut Teknologi Bandung (ITB)
Participant Gratis dan terbuka untuk umum
Tambah di kalender saya
February 2017
MoTuWeThFrSaSu
  1234
6789101112
13141516171819
2022242526
2728     
Download