M. Pramaditya Garry H: KM-ITB sebagai Jembatan bagi Kemajuan Bangsa

Oleh Mega Liani Putri

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Pemilu Raya (Pemira) usai sudah pada hari Jumat (1/5/15). Sebagai hasil dari perhitungan suara, terpilihlah Muhammad Pramaditya Garry H. (Teknik Material 2011) sebagai Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB (K3M ITB) periode 2015/2016. Garry mengalahkan kandidat nomor urut 3, Syaripudin (Rekayasa Hayati 2011) dengan perolehan suara sebanyak 3375 dari 4499 suara sah yang masuk.
Sebelum maju sebagai calon K3M, Garry sudah mengantongi cukup banyak pengalaman organisasi, di antaranya adalah menjadi Kepala Sekolah Divisi Mentor OSKM 2013, Koordinator Regional Bandung Forum Indonesia Muda (FIM) 16 tahun 2014-2015, Penanggung Jawab Umum acara tahunan Aku Masuk ITB (AMI) 2014, Wakil Menteri Kementrian Kesejahteraan Mahasiswa Kabinet KM-ITB 2014/2015, dan sebagai Volunteer Teacher ITB Mengajar.

Sebagai K3M terpilih, Garry membawa visi "KM-ITB sebagai Jembatan Potensi Mahasiswa menuju Karya Nyata demi Kemajuan Bangsa". Jembatan yang dimaksud di sini adalah penghubung antara pihak internal kampus dengan pihak eksternal yang memiliki kemampuan untuk membantu dalam bidang pendanaan dan koneksi seperti pemerintah, rektorat, dan pihak swasta. Visi ini merupakan langkah agar ide-ide gemilang mahasiswa tidak lagi padam karena terganjal oleh masalah dana.

Program kerja (proker) unggulan yang diusung Garry diberi nama "TRIPLE HELIX for KM-ITB". Program ini difokuskan untuk menjalin hubungan baik dan mengadakan kerjasama dengan ketiga entitas yang sudah disebutkan sebelumnya dengan harapan bahwa mahasiswa dapat lebih leluasa untuk berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Karena sejatinya, mahasiswa dituntut untuk dapat membuat sesuatu yang nyata dan berdampak positif. KM-ITB diharapkan dapat bertransformasi menjadi lembaga yang dapat memberikan efek nyata dengan proker "TRIPLE HELIX for KM-ITB" ini.  

Untuk merealisasikan mimpinya yang besar, Garry mencanangkan sebuah sistem yang disebut Managing KM-ITB. Terdapat 3 hal utama yang menjadi fokus dari proses ini: inovasi, desentralisasi, dan kolaborasi. "Kita sering disebut sebagai mahasiswa terbaik bangsa dan itu bukan karena kita ada di kampus terbaik bangsa. Kita disebut terbaik karena kita harus dapat membuat kampus ini tetap baik dan semakin baik untuk ke depannya," ucap Garry. Pujian yang diucapkan oleh masyarakat tidak seharusnya membuat mahasiswa lupa diri, melainkan semakin mawas diri. Oleh karena itu, Garry menyatakan bahwa ia sangat terbuka dengan kritik dan saran, karena dari sanalah kita bisa introspeksi dan memperbaiki diri bersama-sama.

Kebersamaan adalah nilai yang Garry pegang teguh, dan itu tergambar dalam  tagline yang ia usung: Meski sendiri memang bisa, bersama pasti luar biasa. Bersama siapa? Bersama kamu, massa KM-ITB.

Yasmin Aruni
ITB Journalist Apprentice 2015


scan for download