Prof. Dr. Djoko Suharto : Harapan dan Kerja Keras Menuju Kebangkitan Teknologi Indonesia

Oleh Akbar Syahid Rabbani

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Dr. Djoko Suharto, M.Sc., Ph.D., yang akrab disapa Djoko, merupakan salah seorang guru besar ITB yang ahli di bidang Mechanical Design, Computational and Experimental Mechanics. Djoko yang lahir di Solo pada 23 November 1947, lulus dari jurusan Teknik Mesin ITB pada tahun 1972, kemudian mendapatkan gelar M.Sc. dan Ph.D di The Pennsylvania State University, Amerika Serikat. Pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin ITB tahun 1983-1986 dan Chairman of Research and Development PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) tahun 1994-2000, saat ini Djoko sedang berjuang demi kebangkitan teknologi bangsa Indonesia.

Mencetuskan Majalah Teknologi Online

Djoko merupakan salah seorang pencetus majalah teknologi online yang bernama www.infometrik.com. Majalah online ini diterbitkan pada Senin (10/08/2009) bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Ide untuk menerbitkan infometrik di bidang mekanika, material dan teknologi terapan merupakan usaha yang pantas untuk dihargai. Seperti diketahui kegunaan internet pada awal abad ke-21 sudah tidak terbantahkan lagi,  informasi dapat diperoleh dimana saja dengan waktu yang cepat. Namun, perlu dicermati bahwa informasi yang diperoleh bisa saja merupakan informasi yang kurang terorganisasi secara sistematis dan tidak fokus. Penerbitan majalah teknologi ini merupakan usaha untuk meramu secara sistematis informasi di bidang mekanika, material dan teknologi terapan yang diharapkan berguna untuk mahasiswa dan para profesional dalam rangka menerapkan falsafah belajar secara terus-menerus.

Sampai dengan pertengahan abad ke-20 bidang mekanika dan material mendominasi pengembangan teknologi terutama di bidang manufacturing dan perancangan peralatan-peralatan mekanik. Dengan munculnya teknologi baru emerging technology seperti teknologi info, bio, nano, dan cogno, maka antisipasi ke depan adalah menggabungkan teknik mesin klasik dengan teknologi baru sehingga akan muncul teknologi gabungan. "Saya harap majalah ini akan banyak menerbitkan artikel yang membahas pengembangan teknologi gabungan dan teknologi terapan, disamping artikel materi dasar yang perlu diketahui oleh para pembaca." kata Djoko.

Pasang Surut dan Optimisme Kebangkitan Teknologi di Indonesia

Empat belas tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, bangsa Indonesia sangat bangga karena mampu melakukan penerbangan perdana pesawat prototipe N-250 yang sebagian besar dirancang oleh putra-putra terbaik bangsa Indonesia. Djoko bisa merasakan suasana pada waktu itu, karena ikut bertugas di PT. IPTN yang dibentuk untuk mengemban misi alih teknologi. Namun karena krisis ekonomi pada tahun 1998, kegiatan tersebut berhenti dan sejak saat itu PT. IPTN, yang sekarang berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia, mengalami kemunduran.

"Dari pasang surut pengembangan teknologi di Indonesia tersebut, kita bisa melihat sisi lain dari sebuah kegagalan. Sikap yang terpenting adalah tidak kenal menyerah dan selalu berani menghadapi tantangan. Suatu contoh dari sejarah yang terkenal adalah pidato Perdana Menteri Inggris Winston Churchil yang mengobarkan semangat Never, Never Give Up kepada rakyat Inggris pada waktu menghadapi serangan dari Nazi Jerman dalam perang dunia ke II" ujar Djoko

Pengembangan Quantum Leap untuk Masa Depan Teknologi di Indonesia

Saat ini, 19 tahun setelah peluncuran pesawat N-250, proses pengembangan teknologi untuk bangsa Indonesia perlu mendapat semangat baru dengan memakai strategi lain. Enam belas tahun setelah reformasi bangsa, Indonesia sudah mampu melakukan quantum leap atau loncatan dengan proses demokrasi serta otonomi daerah. Meskipun belum sempurna, namun quantum leap ini sudah mendapat penghargaan dari bangsa lain. Quantum leap ketiga yang perlu dilakukan adalah mengampanyekan budaya kerja conscientious supaya terbentuk suasana yang nyaman bagi pengembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan karya anak bangsa secara berkesinambungan. Upaya penerbitan majalah infometrik, selain bermaksud menyebarluaskan pengembangan teknologi, dapat dipandang pula sebagai ajakan untuk berbudaya conscientious yang berarti menunjukkan kepedulian yang tinggi, perhatian dan bersungguh-sungguh untuk menjalankan sebuah pekerjaan.

"Memang bukan tugas yang mudah untuk mengubah perilaku. Namun bila hal ini dilakukan, saya percaya pengembangan teknologi di Indonesia mampu berkembang dengan pesat untuk kemajuan serta kesejahteraan bangsa. Bila bangsa kita bisa mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional karena dipandang telah melakukan hal-hal yang baik, maka akan lebih mudah terhindar dari krisis ekonomi yang sekarang sering terjadi" kata Djoko menutup paparannya.

Sumber foto: Dari berbagai sumber


scan for download