\"Sosialisasi Kebijakan Perguruan Tinggi Negeri dan Strategi Sukses Menghadapi SPMB 2004\"

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor -

Dengan adanya perubahan status beberapa Perguruan Tinggi Negeri menjadi PT BHMN, maka sistem penerimaan mahasiswa baru yang diterapkan oleh beberapa perguruan tinggi negeri tersebut mengalami perubahan. Radiokampus ITB selaku unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang informasi mengadakan seminar yang bertema \"Sosialisasi Kebijakan Perguruan Tinggi Negeri dan Strategi Sukses Menghadapi SPMB 2004\" pada hari Minggu, 8 Februari 2004 yang bertempat di Aula Barat ITB, jalan Ganesha No. 10 Bandung. Acara diawali dengan Sambutan Ketua Panitia Seminar Sosialisasi SPMB, Wibi Arie Rismanto kemudian dilanjutkan dengan Senam Otak yang dipimpin oleh Candra dan dilanjutkan dengan Penayangan Acara Bincang Pagi di Metro TV yaitu Dialog tentang \"Otonomi Kampus = SPP Mahal?\" Sambutan Rektor ITB diwakili oleh Dr. Adang Surahman selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan dilanjutkan dengan Penyampaian Materi tentang \" Sosialisasi Program Masuk ITB, USM Mandiri dan Kemitraan Putra Daerah. Pada sesi pertama seminar ini, hadir pula pembicara dari UNPAD bapak Heriawan, selaku ketua SPMB Unpad. Sesi ini dimoderatori oleh Drs. Mamat Ruhimat, M.Pd, yang merupakan pengajar di Universitas Pendidikan Indonesia. Sesi pertama ini mengupas mengenai berbagai kebijakan yang diterapkan oleh ITB dan Unpad dalam menerima calon-calon mahasiswa dikedua institusi tersebut. Sedangkan pada sesi kedua seminar ini, hadir sebagai pembicara yaitu Dra. Juke R. Siregar, M.Pd selaku pakar psikologi, dan Ir. Begot Santoso, M.Si selaku praktisi pendidikan dan pengajar senior di berbagai perguruan tinggi. Sesi ini dimoderatori oleh Drs. Asep Rusmana. Pada sesi ini dibahas mengenai sisi psikologis calon mahasiswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi, tata cara dan sistem penilaian dalam SPMB, serta taktik dalam pemilihan jurusan saat SPMB. Tema yang disuguhkan pada seminar ini ternyata berhasil menarik animo masyarakat luas. Hal ini terlihat dari jumlah peserta seminar tersebut yang mencapai 125 orang, yang terdiri dari anak-anak SMU serta orang dewasa yang berasal bukan hanya dari kota Bandung, melainkan juga dari Jakarta, bahkan ada yang berasal dari Riau. Mereka sangat antusias dalam mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh para pembicara. Hal ini juga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul pada bagian tanya jawab dikedua sesi tersebut. Puluhan pertanyaan muncul dari para orang tua yang ingin memperoleh kejelasan mengenai berbagai informasi yang simpang siur seputar kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh ITB dan Unpad dalam menerima mahasiswa baru, serta pertanyaan-pertanyaan seputar tips dan cara yang baik dalam memilih jurusan di perguruan tinggi dan taktik dalam mengikuti SPMB. Beberapa hal penting yang dikonfirmasikan oleh perwakilan masing-masing institusi antara lain makin besarnya jatah mahasiswa yang diterima melalui SPMB, sehingga memperbesar peluang calon mahasiswa untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri yang diinginkannya. Masalah ini diangkat untuk menepis kekhawatiran calon mahasiswa, terutama mereka yang ingin masuk ke ITB, mengenai berkurangnya peluang mereka untuk bisa masuk ke ITB karena adanya jalur lain dalam penerimaan mahasiswa baru, yaitu USM-ITB dan penerimaan hasil seleksi putra daerah. Sementara pihak Unpad mengkonfirmasi bahwa untuk mahasiswa S1, seluruhnya disaring melalui SPMB, kecuali untuk program ekstensi. Kedua institusi juga mengkonfirmasi bahwa tidak benar ada mahasiswa yang diterima melalui jatah dosen. Pada kesempatan ini, juga dijelaskan mengenai kemungkinan dibukanya jurusan bisnis dan manajemen di ITB. Namun untuk hal ini, ITB masih menunggu SK dari DIKTI. Sumber: Radio Kampus ITB 107,8 FM Student Center Barat Insitut Teknologi Bandung Jl.Ganesha no.10 Bandung

scan for download