Peringatan 80 Tahun Observatorium Bosscha

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor -

Telah 75 tahun kubah teropong Zeiss yang besar menjadi landmark kawasan Bandung Utara. Lebih dari itu, telah 80 tahun Observatorium Bosscha telah menjadi pusat kegiatan penelitian dan pendidikan astronomi, yang menunjukkan hidup dan berkembangnya ilmu astronomi di Indonesia. Observatorium Bosscha juga memiliki peran yang unik, yaitu sebagai satu-satunya observatorium besar di Indonesia, dan bahkan untuk beberapa lama di Asia Tenggara. Peran ini diterima dengan penuh tanggungjawab: sebagai penegak ilmu astronomi di Indonesia. Di dalam perkembangan selanjutnya, dengan meluasnya kegiatan astronomi di Indonesia, Observatorium Bosscha akan diupayakan tetap menjadi pusat astronomi, sebagai situs ilmiah yang keutuhan dan nilainya selalu terlindungi, dan merupakan sumber informasi astronomi bagi masyarakat. Karena tuntutan sebuah observatorium akan lingkungan yang kokoh dan bersih dari polusi udara maupun cahaya, Observatorium Bosscha juga menjadi penegak konservasi lingkungan. Bersama-sama dengan ITB dan segenap warga Lembang, Observatorium Bosscha berusaha mempertahankan kebaikan dan keutuhan lingkungan di Bandung Utara. Dalam rangka Peringatan 80 Tahun Observatorium Bosscha serangkaian acara disusun dengan Motivasi dan Tujuan sebagai berikut : Merumuskan kembali dan meningkatkan peran Observatorium Bosscha dalam • Peningkatan Pendidikan Astronomi di Indonesia o Pendidikan formal astronomi  pendidikan astronomi di tingkat perguruan tinggi  pendidikan astronomi di sekolah dasar dan menengah o Pendidikan astronomi untuk publik o Pendidikan astronomi untuk keperluan khusus • Peningkatan Kegiatan Penelitian Astronomi di Indonesia o (Revitalisasi) penelitian bintang ganda dan bintang variabel o (Revitalisasi) penelitian struktur galaksi o Penelitian matahari o Perencanaan pengembangan lokasi-lokasi baru untuk penelitan astronomi (dengan Observatorium Bosscha sebagai homebase) dengan memperhatikan arah pengembangan penelitian astronomi di Indonesia dalam peta kerjasama internasional • Apresiasi Situs Fisik Observatorium Bosscha (arsitektur bangunan, sistem mekanik dan optik teropong, landscape, dan lingkungan) o Tinjauan dan apresiasi komplek Observatorium Bosscha o Usaha bersama pelestarian lingkungan Lembang dan Bandung Utara Acara puncak pada peringatan 80 tahun Bosscha dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, 24 dan 25 Oktober 2003 bertempat di di Observatorium Bosscha, Lembang dengan acara \"Apresiasi Sosok Observatorium Bosscha\". Pada acara tersebut berbagai kalangan ikut menyumbangkan sarannya untuk menyelamatkan Bosscha, diantaranya Pakar Lingkungan Bapak Otto Soemarwoto, dari Bandung Heritage Harastoeti, Prof Sahari Besari dari sisi Sipil. Bapak Otto mengungkapkan bahwa Observatorium Bosscha merupakan asset nasional bahkan internasional. Oleh karena itu pemerintah harus tegas memberlakukan aturan yang dapat menyelamatkan Bosscha. Secara rinci acara dalam kegiatan peringatan tersebut terdiri dari : I. Seminar Sistem Kalender : \"Aspek Astronomi dalam Kalender Bulan dan Kalender Matahari di Indonesia\" diselenggarakan pada hari Senin, 13 Oktober 2003 di Observatorium Bosscha, Lembang dengan tema Tinjauan aspek astronomis dalam sistem kalender dan penerapannya di Indonesia. II. Seminar Prospek Pendidikan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa di Indonesia diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2003 di Aula Barat ITB dengan tema Upaya peningkatan mutu pendidikan IPBA di berbagai strata pendidikan dan masyarakat. III. Seminar Penelitian Astronomi dan Sains Antariksa dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 22 dan 23 Oktober 2003 di Aula Barat ITB, dengan tema Kontribusi astronomi Indonesia abad 21 dan sebagai topik Aspek pengamatan, teori, komputasional, maupun teknologi dalam bidang Tata Surya, Astrofisika Bintang, Astrofisika Galaksi, dan Kosmologi IV. Sebagai puncak acara pada hari Jumat, 24 Oktober 2003 di Observatorium Bosscha, Lembang dilaksanakan \"Apresiasi Sosok Observatorium Bosscha\" Topik acara tersebut adalah 1. Karakter Observatorium Bosscha (kepentingan astronomis/ilmiah, lokasi, arsitektur, sosial, dll.) 2. Isu mendesak: proteksi lingkungan baik untuk Observatorium Bosscha maupun untuk kota Bandung Diawali dengan Welcoming reception; coffee, refreshments disampaikan pula Observatorium Bosscha dalam peta astronomi dunia, dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat yang diwakili oleh ketua BPLHD Jabar, Bapak Lex Leksmana. Sebagai pembicara utama Menteri Kementrian Lingkungan Hidup diwakili oleh Deputi 6 Bagian Tata Ruang Ir. Antum Dedi. Sambutan lainya disampaikan oleh Professor Otto Sumarwoto, Professor Sahari Besari dan dari Bandung Heritage Society, dari PDAM Kabupaten Bandung, Wakil Masyarakat Lembang, Bapak Ketut Wikantika (Geodesi ITB), Bapak Petrus (Planologi ITB) dan juga dilaksanakan Tour Observatorium Bosscha. Acara dilanjutkan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2003, dengan topik 1. Historical overview of The Bosscha Observatory 2. Remarks on The Bosscha Observatory (contributions & collaborations) 3. Strategy for future development of astronomy in Indonesia. Acara diawali dengan pemutaran video Clip tentang The establishment of The Bosscha Observatory, dilanjutkan dengan sambutan yang disampailkan oleh Rektor ITB yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Adang Surahman dilanjutkan dengan Collaborations -- Retrospect and Prospect yang disampaikan oleh Representative of International Astronomical Union, Representative from UNESCO, Representative from the Embassy of the Netherlands, President of the LKBF, Representative from the Embassy of Japan, serta sebagai pembicara kunci adalah Asisten Menteri Riset dan Teknologi , Dr. Aswin Sasongko.

scan for download